Abstract:
Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat
kerawanan bencana tanah longsor, untuk mengetahui bagaimana tingkat
kerentanan bencana tanah longsor, serta mengetahui bagaimana
pengurangan risiko bencana tanah longsor di Kawasan Objek Wisata
Buntu Sopai Kabupaten Toraja Utara.
Variabel yang digunakan terdiri dari indikator kerawanan, kerentanan dan
risiko bencana tanah longsor yaitu diantaranya untuk indikator kerawanan
(1) Kemiringan Lereng; (2) Curah Hujan; (3) Penggunaan Lahan; (4) Tipe
Batuan; (5) Jenis Tanah, untuk indikator kerentan (1) Kerentanan Fisik; (2)
Kerentanan Sosial; (3) Kerentanan Ekonomi; (4) Kerentanan Lingkungan
serta untuk indikator risiko yaitu (1) Kerawanan; (2) Kerentan dan (3)
Kapasitas. Metode Analisis yang digunakan yaitu kerapatan vegetasi
(NDVI), skoring, overlay dan deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis skoring dan overlay didapatkan 3 tingkat risiko
bencana tanah longsor yaitu risiko bencana tanah longsor rendah dengan
luasan 136 Ha, risiko bencana tanah longsor sedang dengan luasan 36
Ha dan risiko bencana tanah longsor tinggi dengan luasan 111 Ha.
Sehingga dari hasil tingkat risikp bencana tanah longsor maka adapun
upaya pengurangan risiko bencana tanah longsor di Kawasan Objek
Wisata Buntu Sopai yaitu dengan mitigasi secara vegetatif dan mekanik
dan mitigasi berdasarkan tahapan manajemen bencana menurut UU No.
12 Tahun 2007.