Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dialektika aristokrat dalam panggung kekuasaan sebagai Kepala Daerah di Kabupaten Bone. Dimana dalam realitas politik lokal pada umumnya kepala daerah didominasi oleh golongan aristokrat yang telah terkonstruksi selama 75 tahun sejak transisi pemerintahan dari sistemkerajaan ke sistem NKRI. Kondisi tersebut mengakibatkan sirkulasi kekuasaan yang terjadi hanya bertumpu pada kelompok elit aristokrat, sementara dalam konteks demokrasi modern membuka ruang bagi masyarakat umumnya untuk dapat menjadi kepala daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan konstruktivis. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan melalui indepth interview dan focus group discussion adapun penentuan informan dilakukan melalui pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dialektika aristokrat dan struktur budaya dalam politik lokal terkonstruksi dari relasi aktor dan struktur budaya yang terjadi pada ruang interaksi politik masyarakat. (2) Eksistensi aristokrat dalam panggung kekuasaan ditunjang oleh kelemahan partai politik lokal yang belum mampu menjadi lokomotif demokrasi dalam pemilihan kepala daerah