dc.description.abstract |
Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin menurun yang
menyebabkan kapasitas dan daya angkut oksigen bagi tubuh menjadi
berkurang. Anemia defisiensi zat besi pada masa kehamilan adalah keadaan
dimana ibu hamil mengalami kekurangan zat besi yang timbul dari transfer
zat besi ibu-janin, yang tidak jarang diperburuk oleh penurunan cadangan zat
besi ibu, dengan kadar hemoglobin yang berada di bawah 11 gram pada
trimester pertama dan ketiga atau 10,5 gram pada trimester kedua. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang ada hubungan dengan
terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC di PKM Kassi-Kassi Makassar. Metode pada penelitian ini
adalah observasional analitik dengan desain case control dan analisis data
meliputi data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.
Penelitian ini dilakukan pada 72 sampel ibu hamil yang melakukan kunjungan
ANC di PKM Kassi-Kassi Makassar. Hasil penelitian ini menunjukan pada
variabel paritas didapatkan pada ibu hamil dengan paritas berisiko sebanyak
37 (51,4%) dan pada paritas tidak berisiko sebanyak 35 (48,6%) dengan nilai
p-value 0,018. Kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil
yang tidak patuh sebanyak 44 (61,1%) dan ibu hamil yang patuh sebanyak
28 (38,9) dengan nilai p-value 0,007. Tingkat pendidikan pada ibu hamil
dengan pendidikan dasar yaitu pendidikan SD-SMP sebanyak 16 (22,2%)
dan ibu hamil dengan tingkat pendidikan atas yaitu SMA-Perguruan Tinggi 56
(77,8%) dengan nilai p-value 0,155. Status Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada ibu hamil dengan status KEK berisiko sebanyak 15 (20,8%) dan ibu
hamil dengan status KEK tidak berisiko sebanyak 57 (79,2%) dengan nilai pvalue 0,018. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang
signifikan antara paritas, kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dan status
KEK dengan terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan ANC di PKM Kassi-Kassi Makassar.
ix |
en_US |