Abstract:
Stunting atau kurang gizi kronik adalah suatu bentuk lain dari
kegagalan pertumbuhan. Prevalensi stunting di Kabupaten Maros pada
tahun 2022 stunting mencapai 4,434 atau 14%dari 29.684 balita yang
diperiksa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan terjadinya stunting pada wilayah kerja
Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
kuesioner. Variabel yang diteliti berupa asupan gizi, infeksi, ASI ekslusif,
pendapatan orang tua (sosial ekonomi) dan pengetahuan orangtua. Data
diolah menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Packageforthe Sosial
Sciences). Uji statistic menggunakan uji chi-square. Hasil uji chi square
pada variabel ASI eksklusif didapatkan nilai P-value yaitu 0,019, nilai Pvalue variabel pendapatan orang tua adalah 0,008 dan nilai P-value
pengetahuan orang tua adalah 0,000. Hasil tersebut menunjukan bahwa
P-value < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna pada
varibael ASI ekslusif, pendapatan orang tua dan pengetahuan orang tua
terhadap terjadinya stunting. Nilai P-value pada variabel riwayat infeksi
yaitu 0,272 dimana P-value > 0,05 sehingga tidak ada hubungan signifikan
antara riwayat infeksi dengan kejadian stunting pada balita.