Abstract:
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2017 di salah satu
instansi pemerintah yaitu kantor pelayanan pajak (KPP) pratama Makassar
selatan. KPP Pratama Makassar Selatan menggunakan target sebagai alat
pengendalian biaya yang penting untuk menunjang efisienasi dan efektivitas
penerimaan pajak. Namun realisasi yang ada selalu tidak sama dengan target yang
ditetapkan kantor.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu
metode yang menjelaskan mengenai seberapa besar selisih yang terjadi antara
target penerimaan pajak yang telah disusun dengan realisasi penerimaan pajak.
Selisih tersebut dihitunng dengan analisis varian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pajak penghasilan non migas,
berdasarkan hasil analisis mengalami varian yang tidak menguntungkan
(unfavorable) adalah gaji atau upah, modal dan penyerahan jasa, waji pajak orang
pribadi, wajib pajak badan, pengusaha luar negeri, pajak penghasilan non migs
lainnya, dan fiskal luar negeri. (2) pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan
barang mewah, berdasarkan hasil analisis varian menngalami varian yang tidak
menguntungkan (unfavorable) diantaranya pajak pertambahan nilai dalam negeri,
pajak pertambahan nilai impor, pajak penjualan barang mewah dalam negeri dan
pajak penjualan baran mewah impor.