dc.description.abstract |
Penyakit demam tifoid yang biasa dikenal sebagai demam enterik yang
merupakan penyakit sistemik akut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi), biasanya dapat ditularkan
melalui makanan atau air yang terkontaminasi, awal penyakit ini biasanya
tidak menimbulkan gejala atau keluhan dan kemudian timbul gejala dengan
keluhan seperti demam di sore hari dan akan meningkan di malam hari
dengan abdominal discomfort (ketidak nyamanan di daerah perut)
serangkaian gejala infeksi umum dan pada saluran pencercernaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristi penderita demam tifoid
berdasarkan (1) usia (2) jenis kelamin (3) tes tubex (4) derajat demam (5)
lalma rawat inap. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 sampel penderita
demam tifoid yang dirawat inap di RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar
tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional
dengan desain penelitian retrospektif menggunakan catatan rekam medis
penderita demam tifoid yang dirawat inap di RSUP dr. Tadjuddin Chalid
Makassar. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi penderita demam tifoid
yang dirawat inap di RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 2022 yaitu:
(1) Penderita Demam Tifoid paling banyak berusia remaja akhir dengan usia
17-25 tahun yaitu sebanyak 27 penderita (27%). (2) Penderita demam tifoid
paling banyak diderita laki-laki yaitu sebanyak 51 penderita (51%). (3)
Sebanyak 72 penderita (72%) telah di uji tes tubex dengan nilai 4-5. (4)
Penderita demam tifoid lebih banyak dengan derajat demam febris sebanyak
61 penderita (61%), (5) penderita demam tifoid yang lama rawat inap paling
banyak ≤1 minggu sebanyak 80 penderita (80%). Kesimpulam penelitian ini,penderita demam tifoid paling berusia remaja akhir yaitu 17-25 tahun, lakilaki, nilai tes tubex 4-5, derajat demam febris dan lama rawat inap ≤1 minggu |
en_US |