FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR

Abstract

Pada Asia Tenggara di mana Indonesia berada di posisi ketiga dengan dominasi 11,3%. IDF juga memperpanjang jumlah.penderita diabetes pada populasi berusia 20 hingga 79 tahun di beberapa negara di dunia yang telah mengakui 10.negara dengan jumlah korban terbanyak. Cina, India, dan AS menempati posisi ketiga.teratas dengan 116,4 juta korban. Indonesia merupakan negara utama di Asia Tenggara dengan angka kejadian yang tinggi, sehingga cenderung dinilai negara Indonesia menjadi kasus Diabetes yang tinggi di Asia Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang ada hubungan dengan terjadinya diabetes millitus tipe 2 di Rumah Sakit Hikmah Makassar. penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan cross sectional yaitu mencari hubungan antar variabel yang dilakukan dengan analisa data, dengan melakukan pengumpulan data pada satu waktu yang diperoleh dari data penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berobat jalan di Rumah Sakit Hikmah Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita diabetes melitus tipe 2 yang berobat jalan di Rumah Sakit Hikmah Makassar dengan menggunakan kuisioner. Sampel penelitian terdiri dari 100 orang penderita diabetes mellitus tipe 2. Analisis data dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel dan perangkat lunak SPSS 22 untuk analisis statistik, termasuk analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas individu berada dalam kategori Berisiko pada variabel aktivitas rokok (13%), hipertensi (77%), Riwayat keluarga (84%), status gizi data menunjukkan sebanyak 2 orang yang tergolong underweight (2%), 23 orang dengan berat badan normal (23%), 15 orang dengan berat badan yang tergolong overweight (15%) , 47 orang yang tergolong obesitas I (47%) dan 13 orang yang tergolong obesitas II (13%), aktivitas fisik (43%). Pada penelitian ini didapatkan bahwa variabel status gizi, riwayat keluarga, hipertensi dan aktifitas fisik memiliki hubungan yang signifikan terhadap vii diabetes mellitus tipe 2. Namun, variabel merokok tidak didapatkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Hikmah Makassar.