dc.description.abstract |
Kelahiran preterm merupakan kelahiran yang terjadi pada usia kehamilan
antara 20 minggu hingga kurang dari 37 minggu yang diukur dari hari
pertama haid terakhir. Kelahiran preterm memiliki faktor risiko dari berbagai
macam keadaan seperti faktor Ibu, faktor janin, dan sosiodemografi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, riwayat
abortus, paritas, dan anemia terhadap kelahiran preterm. Penelitian ini
menggunakan observasi analitik pada pendekatan Case Control dengan
teknik purposive sampling. Subyek penelitian adalah Ibu yang mengalami
persalinan preterm dan aterm di RSKDIA Pertiwi Makassar berjumlah 72
responden dengan perbandingan 1:1 pada kelompok kasus dan kontrol.
Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan
memperhatikan P- Value dan Odd Ratio (OR) pada setiap variabel. Hasil
analisis statistik yaitu usia ibu (OR 3,143), Riwayat abortus (OR 3,500),
paritas (OR 4,086), dan anemia (OR 3,571). Faktor risiko paritas
merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian kelahiran
preterm. ANC, edukasi, dan berbagai upaya berkaitan pemeliharaan
kesehatan ibu dan bayi semasa kehamilan perlu untuk terus ditingkatkan
agar menurunkan angka kelahiran preterm di Indonesia. |
en_US |