Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko bencana longsor
dan mengetahui bagaimana kondisi rencana tata ruang di Kecamatan Pitu Riase
Kabupaten Sidenreng Rappang terhadap resiko bencana longsor.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Metode kuantitatif dengan mengolah data kondisi fisik dasar
wilayah untuk menentukan tingkat kerawanan bencana longsor sedangkan metode
kualitatif menentukan cara pemanfaatan daerah rawan bencana longsor. Proses
analisis disini menggunkan suatu alat bantu yaitu sistem informasi geografis (SIG).
Hasil Analisis dengan menggunakan analisis spasial dan overlay
menunjukkan bahwa tingkat resiko bencana longsor di Kecamatan Pitu Riase
dipengaruhi oleh faktor alami wilayah tersebut yakni dengan melihat kondisi fisik
dasar wilayahnya, sehingga hasil akhir dari proses analisis diketahui bahwa tingkat
resiko bencana longsor di Kecamatan pitu Riase di bagi menjadi 2 kelas kerawanan
yaitu: tingkat kerawanan tinggi dan tingkat kerawanan sedang yang tersebar di
beberapa Desa. Selanjutnya bentuk pemanfaatan lahan dalam mengurangi bahaya
bencana longsor di Kecamatan Pitu Riase dapat dilakukan dengan upaya-upaya
pengendalian, yang dilakukan dengan cara vegetatif dengan menanam jenis
tanaman berakar dalam, dapat menembus lapisan kedap air, mampu merembeskan
air ke lapisan yang lebih dalam, dan mempunyai massa yang relatif ringan dan
mekanis/sipil teknis meliputi: pembuatan saluran drainase (saluran pengelak,
saluran penangkap, saluran pembuangan), pembuatan bangunan penahan material
longsor, pembuatan bangunan penguat tebing, pembuatan trap-trap terasering.
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mempermudah pengambilan
keputusan dalam penentuan kebijakan pemanfaatan lahan di daerah rawan bencana
longsor, serta dapat dijadikan acuan dalam menetapkan struktur dan pola ruang
wilayah yang berbasis mitigasi bencana.