HAL-HAL YANG ADA HUBUNGAN DENGAN TERJADINYA BATU EMPEDU PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Abstract

Batu empedu adalah komponen padat yang terjadi di saluran empedu, terutama di kantung empedu. Sekitar 10-15% pasien batu empedu memiliki kantung empedu simultan dan batu saluran empedu umum, sedangkan batu intrahepatik terjadi lebih jarang. Menurut komposisi kimia, terdapat 3 jenis batu empedu utama,yaitu: batu kolesterol, batu pigmen (bilirubin), dan batu campuran. Peningkatan insiden batu empedu dapat dilihat dalam resiko tinggi yang disebut “5 F”: Female, fertile , fat , fair and forty. Tujuan penelitian untuk mengetahui hal-hal apa saja yang berhubungan dengan terjadinya batu empedu yang di rawat di RSUD Labuang Baji Makassar berdasarkan klasifikasi (1) riwayat diabetes melitus (2) riwayat obesitas (3) riwayat dislipidemia. Penelitian ini dilakukan terhadap 105 orang dengan kategori kasus kontrol, 55 sampel kasus dan 50 sampel kontrol. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian case control menggunakan data sekunder berupa catatan medis penderita batu empedu yang dirawat di RSUD Labuang Baji Makassar. Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi penderita batu empedu yang dirawat di RSUD Labuang Baji Makassar Periode tahun 2022 yaitu : (1) riwayat diabetes melitus, dengan persentase terbanyak adalah responden yang memiliki tidak memiliki riwayat diabetes melitus yaitu sebanyak 38 orang (36,2%) dan persentase paling sedikit adalah responden yang memiliki riwayat diabetes melitus kelompok kontrol yaitu sebanyak 12 orang (11,4%),(2) riwayat obesitas, dengan persentase terbanyak adalah responden yang memiliki obesitas pada kategori kasus yaitu sebanyak 46 orang (43,8%) dan persentase paling sedikit adalah responden yang tidak memiliki obesitas kelompok kasus yaitu sebanyak 9 orang (8,6%) , (3) dislipidemia, dengan persentase terbanyak adalah responden yang memiliki dislipidemia kategori tidak berisiko pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 48 orang (45,7%) dan persentase paling sedikit adalah responden yang memiliki dislipidemia kategori berisiko kelompok kontrol yaitu sebanyak 2 orang (1,9%).(20%).