Abstract:
Hipertensi merupakan keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah
normal sistolik sendiri berada pada nilai 120 mmHg yaitu pada saat
jantung berdetak dan 80 mmHg diastolik yaitu pada saat jantung
berelaksasi. Hipertensi dapat menimbulkan berbagai penyakit mulai dari
jantung, ginjal, hingga otak. Risiko hipertensi saat ini lebih banyak
ditemukan di negara-negara berkembang. Hipertensi sendiri dikenal
sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam dimana orang yang
memiliki hipertensi biasanya tidak memiliki gejala sama sekali. Terdapat
risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada lansia. Faktor
risiko tersebut terbagi menjadi faktor risiko yang bisa diubah dan faktor
yanh tidak bisa diubah. Tujuan penelitian ini mengetahui karakteristik
penderita hipertensi lansia berdasarkan (1) jenis kelamin (2) riwayat
penyakit (3) status gizi (4) kebiasaan merokok (5) hiperkolestrolemia.
Penelitian ini dilakukan terhadap 150 penderita hipertensi lansia yang
berobat jalan di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar periode Januari - Maret
2023. Penelitian ini menggunakan metode sekunder dan menggunakan
desain penelitian deskriptif. Analisis data menggunakan perangkat lunak
SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah distribusi frekuensi
penderita hipertensi pada lansia yang berobat jalan di Puskesmas KassiKassi Makassar yaitu : (1) variabel jenis kelamin terbanyak pada kategori
Perempuan yaitu sebanyak (51,3%), (2) variabel riwayat penyakit
terbanyak pada kategori tidak ada riwayat penyakit yaitu sebanyak
(75,4%), (3) berdasarkan status gizi terbanyak pada kategori normal yaitu
sebanyak (76,7%), (4) berdasarkan kebiasaan merokok yang terbanyak
kategori merokok yaitu sebanyak (52%), (5) berdasarkan
hiperkolestrolemia yang terbanyak kategori hiperkolestrolemia yaitu
sebanyak (65,3%). Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penderita
hipertensi lansia yang paling banyak pada kelompok usia yaitu perempuan, paling banyak pada kategori tidak ada riwayat penyakit,
kelompok status gizi paling banyak ketegori normal, kelompok kebiasaan
merokok paling banyak merokok, kelompok hiperkolestrolemia paling
banyak yang mengalami hiperkolestrolemia.