Abstract:
Jumlah kebutuhan air menjadi besar seiring dengan meningkatnya
produktivitas pertanian dan pertambahan penduduk serta kebutuhan air
industri. Hal tersebut diperparah dengan adanya pencemaran air sehingga
kebutuhan air sulit dipenuhi. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi
melalui sistem pengelolaan yang inovatif sehingga sumber daya air dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan sampai ke generasi yang akan datang.
Adapun tujuan penelitian ini adalah Menghitung debit limpasan minimum
yang dapat ditampung untuk kebutuhan air Kawasan Industri Bantaeng
(KIBA) serta menghitung kebutuhan air yang dibutuhkan di Kawasan
Industri Bantaeng (KIBA). Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Industri
Bantaeng (KIBA) yang berada di Kabupaten Bantaeng. Metode penelitian
yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif.
Data primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu survey lapangan yang
meliputi tata guna lahan dan data sekunder meliputi data curah hujan, data
klimatologi dan data jumlah penduduk. Hasil penelitian diperoleh nilai
maksimum curah hujan rancangan dengan memakai metode
Gumbel,Talbot dan Log Pearson untuk intensitas curah hujan
menggunakan metode Mononobe. Adapun hasil dari penelitian ini
menunjukkan nilai debit limpasan minimum sebesar 32 m3
/detik serta total
kebutuhan air yang dibutuhkan di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA)
Sebesar 378.226 lt/detik