Abstract:
Nefropati diabetik adalah sindrom klinis yang ditandai dengan
albuminuria persisten (> 300 mg / 24 jam), penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG) terus-menerus, dan peningkatan tekanan darah arteri
atau albuminuria menetap yaitu ≥ 30 mg/g pada minimal dua kali
pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan. Meskipun albuminuria
adalah gejala pertama tetapi edema perifer adalah gejala yang khas
nefropati diabetik. Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan
dengan terjadinya komplikasi nefropati diabetik. Faktor risiko tersebut
terbagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana distribusi pasien
nefropati diabetik berdasarkan (1) Usia (2) Jenis Kelamin (3) Hiperglikemia
(4) Hipertensi (5) Albuminuria. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 pasien
nefropati diabetik yang dirawat inap di RS TK II Pelamonia Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dengan desain
penelitian retrospektif menggunakan data sekunder berupa catatan medis
pasien nefropati diabetik yang dirawat inap di RS TK II Pelamonia
Makassar. Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi pasien nefropati diabetik
yang dirawat inap di RS TK II Pelamonia Makassar yaitu : (1) Usia pasien
nefropati diabetik terbanyak yaitu pada usia 56-65 tahun (32.0%), (2) lebih
banyak pada laki-laki (62.0%) daripada perempuan (38.0%), (3) lebih
banyak mengalami hiperglikemia atau diabetes (80.0%), (4) terbanyak
mengalami hipertensi (88.0%), (5) terbanyak pasien mengalami
mikroalbuminuria (86.0%). Kesimpulan penelitian yaitu pasien nefropati
diabetik berdasarkan usia paling banyak diderita oleh kelompok usia yakni
56-65 tahun dan lebih banyak dialami oleh laki-laki. Mengalami
hiperglikemia atau diabetes, hipertensi tidak normal dan pasien banyak
mengalami mikroalbuminuria.