dc.description.abstract |
Sistem irigasi pada area persawahan di Desa Laliseng. mendistribusikan air ke lahan
pertanian dengan memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air mengalir dengan
sendirinya di lahan. Hal tersebut dinilai kurang efektif karena saluran yang
digunakan hanya dibuat sederhana tanpa perencaan yang matang, hal ini
menyebabkan air yang mengalir bisa lebih dari debit yang diinginkan. Dan karena
saluran yang sederhana ini kurang dapat menampung debit air hujan, sehingga
ketika hujan dengan intensitas tinggi air bisa mengalir ke lahan bukan ke saluran
sebagaimana mestinya. Dengan demikian perlu dilakukan analisis curah hujan
maupun debit saluran, guna untuk menentukan desain saluran irigasi yang sesuai
dengan besarnya debit banjir yang direncanakan agar saluran irigasi dapat bekerja
secara optimal.Dalam melakukan peneletian terlebih dahulu mengumpulkan data
primer berupa data mengukuran dimensi saluran dan data sekunder berupa data
curah hujan dan peta irigasi. Hasil peneletian mendapatkan desain saluran Sekunder
Laliseng dengan demensi lebar dasar saluran (b2) = 1.4 m dan lebar atas (b1) = 2.0
m kedalaman (h) 0.60 m dan menampung debit saluran sebesar 1.166 m3
/det. |
en_US |