Abstract:
Dinamika Perkembangan Kota Bulukumba kearah wilayah pinggiran menyebabkan proses ekspansi
wilayah perkotaan merekondisi terjadinya alih fungsi guna lahan pada kawasan peri urban yang dicirikan
dengan perkembangan dari fungsi agraris kearah industrial perkotaan. Proses ini berkonstribusi positif
terhadap pengurangan lahan pertanian berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena menekankan pada aspek pengukuran secara
obyektif terhadap sebuah fenomena serta difokuskan untuk meneliti perubahan fungsi ruang sebagai
determinan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat dengan menggunakan teknik
pengambilan data melalui observasi, survey, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah Super
Impose untuk melihat perubahan pemanfaatan ruang kawasan pinggiran Kota Bulukumba dan analisis
statistik deskriptif menggunakan data responden hasil kuesioner yang ditabulasikan menggunakan distribusi
frekuensi dan persentase yang kemudian dilakukan penilaian interval kelas skor tertinggi dan minimum
terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat akibat perubahan fungsi ruang di wilayah pinggiran Kota
Bulukumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis sejauh mana fungsi ruang bekerja
sebagai determinan perubahan kondisi sosial masyarakat serta menganalisis dampak yang timbul dari
perubahan fungsi ruang terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa
keberadaan fungsi ruang yang terbangun di kawasan pinggiran Kota Bulukumba dari ciri agraris
berkembang kearah industrial perkotaan dan permukiman formal berkonstribusi positif terhadap
terbentuknya formasi sosial baru, serta perubahan sistem ekonomi pada masyarakat lokal ditandai dengan
penurunan jenis usaha dibidang pertanian serta penurunan hasil produktifitas pertanian di wilayah
pinggiran Kota Bulukumba. Artinya perubahan ekonomi dan sosial masyarakat lokal disebabkan oleh
perubahan penggunaan lahan dari lahan agraris kearah industrial perkotaan.