Abstract:
Indonesia adalah salah satu negera produser dan pengekspor kakao
terbesar, setelah Ghana dan Pantai Gading.Produksi dan ekspor masih
terkendala kualitas kakao. Sehingga perbaikan klon kakao perlu segera dilakuan
melalui induksi mutasi dengan sinar gamma. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui LD50 benih kakao dan pertumbuhan benih kakao. Benih kakao
berasal dari empat klon diiradiasi dengan sinar gamma pada 0, 20, 40, dan 60
Gy. Tiga puluh biji klon kakaoyang telah diradiasi ditanam di polybag, disusun
dalam rancangan acak kelompok. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
perlakuan 60 Gy benih belum tumbuh pada pada saat dua minggu setelah tanam
(MST). Pada perlakuan 40 Gy, benih sudah tumbuh pada klon BR25 dan M04
masing-masing 11.11% dan 33.33%, sedangkan tanpa perlakuan iradiasi
memiliki daya tumbuh 66.67%. Pada pengamatan tinggi tanaman 6 MST
menunjukkan bahwa perlakuan 60 gray menghasilkan nilai tengah terendah,
yaitu 2.356 cm, berturut-turut 40 gray, 20 gray dan 0 gray masing-masing 7.475
cm, 9.475 cm dan 14.073 cm. Jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan
iradiasi 60 gray menunjukkan nilai tengah jumlah daun terendah yaitu 0.670
dibanding jumlah daun perlakuan lainnya. LD50benih klon BB, BR25, M01, dan
M04, 2 minggu setelah iradiasi masing-masing 15,43; 4,02; 1,53 dan 16,50 Gy.
Perlakuan iradiasi tidak hanya mempengaruh daya tumbuh benih, tapi dapat
mempengaruhi bentuk morfologi daun