Abstract:
Ketika berbicara tentang dunia medis (kedokteran), kita cenderung
berfokus pada teknologi mutakhir, penemuan ilmiah terkini, dan
terapi mutakhir yang mengubah wajah dunia kedokteran. Namun
di balik semua kemajuan ini terdapat kekuatan yang sama
pentingnya, bahkan lebih penting lagi yakni kekuatan bahasa. Buku
bertajuk “The Power of Language in Medicine” ini mengajak untuk
merefleksikan peran bahasa dalam dunia medis, sebuah peran
yang sering diabaikan atau dianggap remeh.
Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga
merupakan fondasi hubungan antara pasien dan profesional
kesehatan, pengantar untuk memandu diagnosis dan pengobatan,
serta kunci untuk memahami dan mencapai konsensus. Buku ini
akan mengeksplorasi lebih dalam bagaimana penggunaan katakata, gaya komunikasi, dan terminologi medis dapat membentuk
persepsi kita tentang penyakit dan pemulihan, serta bagaimana hal
itu memengaruhi keputusan medis. Melalui serangkaian artikel
informatif dan inspiratif, buku ini akan menjelaskan bagaimana
bahasa dapat menciptakan hubungan dokter-pasien yang lebih
kuat, mengurangi ketakutan dan kecemasan yang sering hilang
dengan pengobatan dan mendukung pendekatan holistik terhadap
kesehatan. Kami akan menjelaskan bagaimana bahasa yang dipilih
dengan baik dapat membantu mendidik pasien, menggalang
dukungan keluarga, dan meningkatkan kepatuhan.
Namun buku ini juga akan membuka diskusi mengenai
bahasa yang mungkin tidak tepat dalam konteks medis, kata-kata
yang dapat menimbulkan stigma atau bahkan merugikan pasien.
Kita akan melihat bagaimana penggunaan terminologi yang
kompleks atau ambigu dapat menghambat pemahaman, dan
bagaimana bahasa dapat digunakan secara tidak etis dalam bidang
kedokteran dan penelitian medis. Oleh karena itu, “The Power of
Language in Medicine” tidak hanya menjadi panduan bagi para
profesional medis tetapi juga bagi siapa saja yang terlibat dalam
perjalanan perawatan kesehatan pribadinya atau orang lain yang
mereka cintai. Buku ini mengajak kita untuk merefleksikan
penggunaan bahasa dalam semua aspek pelayanan kesehatan,
dengan menyadari bahwa kata-kata tidak hanya berbicara untuk
tubuh tetapi juga untuk jiwa.