Abstract:
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesional, dan diterima pasien merupakan tujuan
utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah
dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan
pasien akan pelayanan kesehatan yang mereka terima. Kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan
pasien merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit. Pasien sering tidak puas dengan kualitas
dan jumlah informasi yang diterima dari tenaga keperawatan.
Tujuan: mengetahui bagaimana hubungan komunikasi interpersonal tenaga keperawatan dengan tingkat kepuasan
pasien rawat Inap di Ruang Nifas Puskesmas Batua Makassar Tahun 2012.
Metode: Jenis penelitian ini adalah survey analitik yang menggunakan data primer, sampel dari pasien yang
dirawat inap 40 orang, teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling,dan uji statistik adalah Chi Square.
Hasil penelitian: dari 29 responden yang mengatakan komunikasi interpersonal tenaga keperawatan baik ada 23
(57,5%) responden yang mengatakan puas, dan 6 (15%) mengatakan kurang puas, sedangkan dari 11 responden
yang mengatakan komunikasi interpersonal cukup ada 4 (10%) responden yang mengatakan puas, dan 7 (17,5%)
mengatakan kurang puas. Berdasarkan uji statistik regresi logistic diperoleh p = 0,02 < α = 0.05 yang artinya ada
hubungan yang signifikan (H0 ditolak).
Simpulan: komunikasi interpersonal merupakan faktor yang menentukan kepuasan pasien dengan tenaga
keperawatan. Bahkan komunikasi yang baik dapat berpengaruh terhadap motivasi kesembuhan pasien. Oleh
karena itu diharapkan tenaga keperawatan agar selalu memperhatikan cara berkomunikasinya dengan pasien agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman.