dc.description.abstract |
Keberadaan bangunan gedung hotel di Makassar sangat ditunjang oleh keadaan
iklim Kota Makassar yaitu beriklim tropis basah. Terdapat curah hujan yang
signifikan di sebahagian bulan dalam setahun. Fungsi selubung bangunan secara
eksternal dalam penataan bangunan gedung hotel untuk menentukan kriteria
konservasi energi yang menjadi pertimbangan dalam proses desain suatu
bangunan hote. Karena itu perlu dipikirkan adanya cara untuk mengurangi beban
eksternal seperti mengikuti aturan badan Standar Nasional Indonesia dalam
menentukan kriteria desain selubung bangunan yang dinyatakan dalam harga
alih termal menyeluruh di mana OTTV yang diperlukan < 45 Watt/m2.
Pendekatan penelitian ini adalah mix antara metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Lokasi penelitian di Kota Makassar, dengan alasan di kota ini peneliti
menetap dan peneliti mengamati banyaknya bermunculan bangunan gedung hotel
yang menjadi daya tarik untuk diamati berkaitan dengan konservasi energi sistem
tata udara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
dua yaitu analisis deskriptif kualitatif, selubung bangunan gedung, beban
pendinginan dan kenyamanan termal. Hasil penelitian menemukan konservasi
energi sistem tata udara telah digunakan pada kelima bangunan hotel.
Penganalisaan efisiensi kontrol konservasi hemat energi sistem tata udara pada
kelima bangunan hotel ditentukan oleh analisa beban pendingin yang digunakan
baik beban panas internal maupun eksternal. Efisiensi pengontrolan konservasi
hemat energi belum diterapkan dengan baik karena penggunaan energi AC
dilakukan setiap hari, hanya bisa diefisienkan penggunaannya sesuai dengan
kamar yang terisi. Kenyamanan termal atas penggunaan konservasi energi sistem
tata udara dari kamar hunian telah bersesuaian dengan standar SNI 6390:2011 |
en_US |