Abstract:
Bagi penyandang disabilitas tunanetra ii::::l:" renyesuaian diri secara sosial dengan
lingkungan sekitar bukanlah perkara mudah dilakukan. Fenomena ini sebagaimana
yang terjadi di Panti Sosiql Bina Daksa (PSDB) Wirajaya Makassar, dimana
penyesuaian itu membutuhkan totslitas kemampuannya, diantaranya adalah totalitas
Konsep Diri dan Kemandirian. Dengan kedua alat penyesuaian sosial tersebut, para
p eny andang tunanetrq s ebagi an b e s ar m ampu mengoptimalkan fungs i -fungsi s o s i alny a.
Dari 95 responden tunanetra, ternyata secara survei dan hasil kuantifikasi ditemukqn
jawaban bahwa:l.Terdapat hubungan yang kuat antara konsep diri dengan proses
penyesuaian para penyandang di dalam panti PSDB hal itu dengan nilai 0,820 persen;
2. Terdapat hubungan yang signtfikan antqra sikap kemandirian dengan proses penye
suaiannya di dalam panti dan di luar panti hal itu dengan nilai 0,81I persen; 3. Dalam
proses penyesuaian tersebut ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria
dan wanita hal itu dengan nilai 0,815 persen. Dengan hasil tersebut disimpulkan
bqhwa, keberhasilan progrqm PSDB sangat bergantung pada optimalisasi tingkat
penyesuaian penghuninya dengan program dan lingkungan sosialnya (dalam panti dan
di luar panti).