dc.description.abstract |
Buginese Cultural Center merupakan tempat suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pementasan, pendidikan tentang kebudayaan daerah bugis. Kerajaan Bone dikenal
sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara yang berdiri pada tahun 1330 Masehi. Pada
masa pemerintahannya di abad ke-17, Kerajaan Bone mencapai puncak kejayaannya. Seiring
dengan era globalisasi, kelestarian budaya yang dimiliki terancam punah. Generasi milenial
tidak lagi familiar dengan ragam budaya suku Bugis khususnya di Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan bangunan pusat budaya yang dapat mewadahi
kebudayaan daerah setempat terkhusus di daerah Bugis, dengan pendekatan arsitektur modern
sehingga dapat lebih mudah diterima oleh kaum milenial. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini adalah
perancangan Buginese Cultural Centre seluas 5 Ha yang mencakup fasilitas kegiatan seni
seluas 5,087.876 m2, fasilitas pengelola seluas 329.276 m2, fasilitas penunjang seluas 403.676
m2, dan fasilitas servis seluas 601.25 m2. Konsep dan desain bangunan berbentuk tulisan
lontara bugis diambil dari kata UGI dengan mengaplikasikan material bangunan terkini yang
menggambarkan kemajuan teknologi dan modernitas. |
en_US |