DSpace Repository

Social Stratification Of Funeral Ceremony In Mamasa

Show simple item record

dc.contributor.author Desita
dc.date.accessioned 2021-04-05T03:36:06Z
dc.date.available 2021-04-05T03:36:06Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other 4515051019
dc.identifier.uri http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/165
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial dalam upacara pemakaman atau Rambu Solo’ di Mamasa dengan menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode etnografi. Objektif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna dan tujuan dilaksanakannya upacara pemakaman di Mamasa dan untuk mendeskripsikan pengaru-pegaruh stratifikasi sosial dalam pelaksanaan upacara pemakaman atau Rambu Solo’ di Mamasa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang diawali dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun narasumber dalam penelitian ini yang dianggap paham dan tahu tentang berbagai macam upacara adat di Mamasa yaitu tokoh adat, kepala desa dan orang tua kampung. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka terkuak bahwa berdasarkan stratifikasi sosial di Mamasa Rambu Solo’ dibedakan atas beberapa jenis yaitu untuk stratifikasi sosial tinggi Tana’ Bulaan dan Tana’ Bassi memiliki tingkatan upacara sebagai berikut : Diallun, Dipelima, Dituntun Pitu. Untuk golongan strata rendah yaitu Tana’ Karurung: Dilembangan, dibasse kayu, mesa tedong, dipatomali dan untuk Tana’ Koa-koa yaitu Disolangan, Dituru’ Tau, Pitu Bai. Makna upacara Rambu Solo’ sebagai bentuk dukacita, rasa cinta dan rasa hormat terhadap yang meninggal. Tujuannya bagi golongan Bangsawan Rambu Solo’ untuk memperlihatkan identitas di tengah masyarakat. Buat kalangan strata sosial rendah mereka melakukan hanya semata agar arwah orang yang telah meninggal dunia melakukan perjalanan dengan baik ke dunia orang mati (Pulondong). Adapun pengaruh-pengaruh stratifikasi sosial dalam upacara Rambu Solo’ di Mamasa yaitu: Proses upacara Rambu Solo’ harus didsarkan pada Tana’, ini berarti bahwa tingkatan upacara untuk Tana’ Karurung dan Tana’ Kua-kua tidak bisa sama dengan kalangan bangsawan meskipun mampu dari segi ekonomi kemudian proses dan peralatan yang digunakan saat upacara pun berbeda dan juga tidak boleh sama, seperti: berapa lama mayat disimpan, jenis pembungkus mayat, tempat mayat saat diupacarakan, jumlah hewan yang dikorbankan, jumlah gandang, tempat mayat dikuburkan dan jenis pakaian yang digunakan baik keluarga yang berduka maupun pelayat yang datang. en_US
dc.publisher Universitas Bosowa en_US
dc.subject Mamasa en_US
dc.subject Stratifikasi Sosial en_US
dc.title Social Stratification Of Funeral Ceremony In Mamasa en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account