MPLEMENTASI SUSTAINABLE REGIONAL ECONOMIC GROWTH AND INVESTMENT PROGRAMME (SREGIP) DI NUSA TENGGARA BARAT

Show simple item record

dc.contributor.author Hadju, Yulia Sasmita
dc.date.accessioned 2022-10-31T02:45:19Z
dc.date.available 2022-10-31T02:45:19Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other 4516023022
dc.identifier.uri http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/1683
dc.description.abstract Kesenjangan pembangunan atau ketidakmerataan pembangunan wilayah merupakan permasalahan historis setiap negara. Di Indonesia ketimpangan pembangunan terlihat jelas antara wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Paradiplomasi kemudia digunakan pemerintah daerah sebagai upaya kerjasama oleh GIZ (Jerman) dan Bappeda (Indonesia), proyek bantuan teknis LRED menjadikan provinsi Jawa Tengah, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat sebagai wilayah percontohan klaster industri, pertanian dan pariwisata oleh UMKM (Private Sector) yang berorientasi ekspor. Pada implementasi program LRED periode 2011 hingga 2014 untuk wilayah Nusa Tenggara Barat oleh GIZ yaitu memberikan dukungan pada privatisasi dan komersialisasi juga mendukung kemitraan usaha. Selama periode 2011-2014 laju perekonomian rata-rata di Nusa Tenggara Barat cenderung menurun pada 5,4 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 5,9 persen pada periode yang sama. Private Sector Development adalah bantuan luar negeri sektor swasta dengan target utamanya dalah pemberian bantuan kepada sentra produktif (entrprises and Enterprenurs). Program SREGIP menjadi salah satu upaya dalam mencapai sasaran pembangunan nasional terutama di Nusa Tenggara Barat sebagai program lanjutan dari LRED dengan meningkatkan iklim investasi dengan upaya perbaikan PTSP. Dalam upaya menumbuhkan iklim usaha yang stabil, diperlukan penerapan peraturan perundangan, yang meliputi aspek pendanaan, sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, promosi dagang serta dukungan kelembagaan diperlukan sebagai inisiatif dalam usaha pengembangan ekonomi lokal (daerah), pemerintah dengan fokus utama pariwisata berkelanjutan dengan GIZ sebagai intuisi resmi Jerman dengan hibah bantuan teknis sebesar 4.400.000 Euro untuk periode 2015-2017. Sinkronisasi program kerjasama dengan prioritas pembangunan RPJMN 2015-2019 berupa peningkatan keterkaitan kota-desa melalui penguatan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan. Secara keseluruhan bantuan Jerman sebagai pihak donor dengan karakteristik pemberian bantuan pada pengembangan ekonomi lokal berusaha menciptakan lapangan kerja yang lebih luas pada sektor terpilih, peningkatan produktivitas usaha, membentuk jaringan kemitraan antara pihak masyarakat dengan sektor swasta, serta menciptakan SDM yang berorientasi keberlanjutan en_US
dc.publisher UNIVERSITAS BOSOWA en_US
dc.subject Bantuan Luar Negeri en_US
dc.subject Bantuan Pembangunan Resmi en_US
dc.subject Pembangunan Sektor Swasta en_US
dc.subject Pengembangan Ekonomi Lokal en_US
dc.title MPLEMENTASI SUSTAINABLE REGIONAL ECONOMIC GROWTH AND INVESTMENT PROGRAMME (SREGIP) DI NUSA TENGGARA BARAT en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account