Abstract:
Kehilangan air atau dalam istilah asing Non Revenue Water (NRW) atau air tak
berekening (ATR), telah menjadi permasalahan umum bagi lembaga penyedia
air, seperti halnya Perusahaan Air Minum (PAM). kehilangan air terdiri dari
kehilangan yang disebabkan secara fisik (teknis) dan non fisik (administratif),
Penyebab utama kehilangan air secara fisik diantaranya disebabkan oleh Cara
kerja Instalasi Pengolahan Air (IPA), kebocoran pipa, limpahan tangki reservoir
dan Wash Out. Sedangkan kehilangan air non fisik disebabkan beberapa
faktor. “Di antaranya konsumsi tak resmi, ketidakakuratan meter air, dan
kesalahan penanganan data
Penelitian dilakukan untuk merumuskan kebijakan terbaik untuk mengatasi
faktor– faktor utama kehilangan air, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
layanan PAM Tirta Mankaluku Kota Palopo. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode bauran yaitu kualitatif
digunakan untuk menjelaskan kenyataan yang terjadi. Data penelitian
menggunakan data PAM yang telah diaudit.
Untuk melaksanakan upaya penurunan NRW, diperlukan adanya komitmen
yang kuat dalam mengelola jumlah kehilangan air, indikasi NRW yang saat itu
terjadi, target yang jelas, serta prioritas pengendalian NRW. Meski hal tersebut
bukanlah hal yang mudah, Jumlah kehilangan air dapat ditekan apabila adanya
perbaikan, kolaborasi, dan komitmen dari berbagai pihak. “Tak hanya dari
dukungan dari manajemen saja tetapi meliputi alokasi pendanaan, sumber
daya manusia, produksi dan distribusi, operasi dan pemeliharaan serta
hubungan dengan pelanggan.