Abstract:
Fenomena bullying yang terjadi pada siswa sangat berpengaruh terhadap
kehidupan sosial anak terutama kepada korbannya. Hal tersebut dapat membuat
anak sulit dalam berinteraksi dengan baik di lingkungan sosialnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan perilaku bullying dengan
kemampuan interaksi sosial pada siswa sekolah dasar di kota Makassar. Teori
yang digunakan dalam penelitian yaitu untuk variabel perilaku bullying Teori
Olweus (2003), sedangkan untuk variabel interaksi sosial adalah Sansota (2006).
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis pendekatan
korelasional. Penelitian ini dilakukan terhadap jumlah sampel 360 responden
siswa di sekolah dasar di Kota Makassar. Alat ukur yang digunakan yakni skala
adaptasi perilaku bullying dan skala adaptasi Interaksi Sosial. Berdasarkan hasil
uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS, untuk kedua
skala hasilnya menunjukkan bahwa pada skala perilaku bullying tidak terdapat
aitem yang gugur sedangkan pada skala interaksi sosial terdapat satu aitem
yang gugur. Nilai reliabilitas dari kedua skala penelitian yang digunakan yaitu
untuk skala perilaku bullying dengan nilai reliabilitas 0,927 berada pada kategori
sangat tinggi, sedangkan untuk skala interaksi sosial nilai reliabilitas 0,813
berada pada kategori sangat tinggi. Hasil penelitian berdasarkan gambaran
kategorisasi dari kedua variabel menunjukkan bahwa kedua variabel berada
dalam kategori sedang. Uji hipotesis dianalisis menggunakan korelasi Spearman
dan menghasilkan nilai -0,501 dengan signifikansi 0,000. Besar nilai tersebut
berada dalam rentang 0,41 – 0,60 yang berarti kategori sedang, dengan arah
hubungan negatif yang berarti hubungan kedua variabel tidak searah artinya
semakin tinggi perilaku bullying maka semakin rendah kemampuan interaksi
sosialnya.