Abstract:
Perkerasan jalan di Indonesia umumnya mengalami kerusakan sebelum mencapai umur
rencana, salah satu penyebabnya adalah genangan air laut. Ruas jalan yang terletak di daerah
pesisir pantai mengalami permasalahan dengan genangan air laut yang disebabkan oleh cuaca
ekstrim sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang menggenangi konstruksi
jalan dengan perkerasan aspal.Tujuan penilitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman
berulang dengan air laut terhadap sifat dan karakteristik campuran aspal panas.
Jenis campuran yang digunakan adalah Laston lapis aus (Asphalt Concrete - Wearing
Coarse atau AC-WC). Kinerja tersebut diukur melalui pengujian Kepadatan, Stabilitas, Flow,
marsgall Quontient, rongga dalam campuran (VIM), rongga terisi aspal (VFB), dan rongga
dalam agregat (VMA). Adapun kadar aspal yang digunakan yaitu 7%, kemudian dilakukan
perendaman berulanng dengan air laut dengan variasi perendaman 3 hari, 7 hari, dan 14 hari.
Kemudian dilakukan pengujian Marshall Test.
Hasil penilitian menunjukkan bahwa nilai kepadatan, stabilitas, Marshall Quotient, dan
nilai VFB mengalami penurunan, sedangkan nilai Flow, VIM, dan VMA mengalami
peningkatan pada setiap waktu perendaman. Hal ini menunjukkan bahwa perendaman
berulang dengan air laut hanya dapat bertahan selama 7 hari perendaman, sedangkan
diperoleh fase kritikal yakni perendaman ke 14 hari.