dc.description.abstract |
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan kalsium laktat tidak
diimbangi oleh kemampuan produksi pada pabrik kalsium laktat yang ada. Karena
itulah dilakukan impor kalsium laktat dengan harga yang terkadang lebih murah
dibandingkan produk lokal. Untuk menanggulangi kebutuhan akan kalsium laktat
tersebut, mulai diusahakan untuk memproduksi kalsium laktat yang aman bagi
kesehatan. Bahan baku untuk membuat kalsium laktat adalah pati (polisakarida),
yang terkandung dalam hasil tanaman berkarbohidrat, seperti singkong, jagung,
sukun, dan sebagainya. Pabrik kalsium laktat dari tepung ubikayu ini
direncanakan untuk beroperasi dengan kapasitas 7.000 ton/tahun, untuk
memenuhi kebutuhan domestik sekaligus mengurangi impor.
Pabrik kalsium laktat ini direncanakan menggunakan proses hidrolisa,
karena prosesnya lebih mudah dan sederhana, dapat menghasilkan produk yang
dapat bersaing di pasar industri, dan hasil samping berupa pati yang tidak diolah
tapi langsung dibuang menjadi limbah yang tidak berbahaya. Adapun tahapan
proses pembuatan kalsium laktat ini yaitu pada tahap awal dilakukan
penghancuran ubi kayu dengan mesin penghancur dan menghasilkan serbuk pati
yang masih mengandung banyak air. Selanjutnya tahap pembuatan, yaitu kalsium
laktat dibuat dengan cara hidrolisa pati dari ubi kayu dengan menggunakan asam
klorida 80 % dalam reactor berpengaduk dengan temperature operasi 30
0C pada
tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadidalam reactor bersifat eksotermis dan panas
yang timbul diserapoleh air pendingin, dimana air pendingin masuk pada
temperature 100C dan keluar pada temperature 30
0C. Setelah itu dilakukan proses
pencampuran didalam mixer dan hasilnya dialirkan kefermentor untuk
menghasilkan asam laktat kemudian direaksikan dengan kalsium karbonat untuk
menghasilkan kalsium laktat dengan bantuan bakteri yang telah dibiakan di
culture tank. Semuazat yang telah difermentasi kemudian disterilkan untuk
membunuh bakteri yang tidak diinginkan. Setelah disterilkan, maka produk
dialirkan ke decanter untuk memekatkan produk dan dialirkan kembali ke cooler
untuk menghilangkankan dungan air. Produk yang telah terpisah dari air dialirkan
kembali ke rotary cooler. Setelah menjadi serbuk, produk kalsium laktat siap
dipacking dan disimpan ke gudang produksi.
Pabrik direncanakan berproduksi selama 330 hari setahun 24 jam sehari
dengan jumlah tenaga kerja 160 orang. Dari hasil perhitungan analisa ekonomi,
didapatkan Return of Investment (ROI) sebesar 12,00 %, Pay Out Time (POT)
sebesar 4,5 tahun dan Break Even Point (BEP) sebesar 48,70%. Dengan hasil
tersebut dinilai bahwa pra rencana pabrik Kalsium Laktat ini layak untuk
didirikan. |
en_US |