Abstract:
Kemenangan sekutu dalam Perang Dunia II, mengakhiri 35 tahun pendudukan Jepang di Korea
dan inilah awal mula negara Korea terpecah belah. Setelah Jepang menyerah dan hampir meninggalkan
semua wilayah jajahannya termasuk Korea, Amerika Serikat dan Uni Soviet kemudian memutuskan
untuk masuk ke negara Korea dimana Uni Soviet mendarat di Korea Utara dan Amerika Serikat
mendarat di Korea bagian selatan. Kedua negara, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet, datang ke
Korea dengan ideologi negaranya masing-masing. Amerika Serikat datang dengan ideologi Liberal dan
Uni Soviet datang dengan ideologi Komunis, inilah yang kemudian menjadi pemicu awal perpecahan
Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Pada tahun 1950, Korea Utara memutuskan untuk
menyerang Korea Selatan dan pada akhirnya kedua negara Korea tersebut memutuskan untuk berperang
satu sama lain. Sekutu kedua negara Korea, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China, juga ikut ambil
bagian dalam perang Korea ini. Perang Korea berlangsung selama 3 tahun yang diakibatkan dari perang
antara dua negara Korea yaitu Korea Selatan dan Korea Utara hingga sekarang. Setelah negara Korea
terpecah, Korea Utara memutuskan untuk mengembangkan nuklirnya sebagai alat pertahanan mereka
dari ancaman negara lain dan menjadikan nuklir sebagai alat diplomatik mereka untuk dicapai. Namun,
hal inilah yang membuat situasi di Semenanjung Korea semakin memanas, ditambah dengan banyaknya
kepentingan negara lain untuk melakukan denuklirisasi proses reunifikasi Korea. Dalam studi ini, penulis
mengambil salah satu kepentingan negara dalam denuklirisasi atau dalam proses reunifikasi Korea. Dan
penulis memilih China sebagai negara yang memiliki kepentingan di kedua negara tersebut, khususnya
Korea Utara. Sikap China yang cenderung ambivalen terhadap Korea Utara membuat penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan konsep National Interest menurut Donald E. Nuectehterlein, penulis
kemudian mengumpulkan data terkait apa saja kepentingan China terhadap Korea Utara sehingga hal ini
kemudian mempengaruhi kepentingan China. menuju Korea Utara sehingga kemudian mempengaruhi
proses Reunifikasi Korea.