Abstract:
Pabrik Gliserol dari minyak kelapa sawit ini direncanakan berproduksi
dengan kapasitas 4.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam satu tahun. Proses
yang digunakan adalah proses saponifikasi. Minyak kelapa sawit dan larutan
NaOH di pompakan kedalam reaktor dan dipanaskan dengan steam pada
temperature 100ºC untuk dihomogenkan dan sekaligus bereaksi membentuk
gliserol.
Lokasi pabrik direncanakan dibangun diatas lahan 30.000 m2
dikawasan
industri Mamuju, yang berlokasi di Belang-belang Kec. Kalukku, Kabupaten
Mamuju, Sulawesi Barat. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang
dipimpin oleh seorang Direktur dengan struktur organisasi sistem garis dan dan staf
yang mempunyai 70 orang tenaga kerja.
Umpan berupa minyak kelapa sawit diumpankan ke reaktor (R-01)
dicampur bersama NaOH dengan konsentrasi 40%. Dalam reaktor terjadi reaksi
saponifikasi yaitu trigliserida dalam minyak sawit bercampur dengan larutan alkali
bereaksi dengan bantuan steam bersuhu 140oC membentuk gliserol dan sabun.
Gliserol dan sabun dipisahkan pada separator (SP-01). Gliserol yang telah bebas
dan imputiritis diumpan ke evavorator (EV-01) untuk menurunkan kadar air hingga
12%. Selanjutnya produk didinginkan hingga suhu 30oC pada Cooler (C-01) dan
produk kemudian ditampung dalam tangki penampung (T-03).
Utilitas yang diperlukan berupa air sebanyak 1.919 liter/jam, steam yang
digunakan berupa steam jenuh sebanyak 17,15 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 23
kWh, kebutuhan bahan bakar sebesar 6,080 kg/jam.
Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik ini membutuhkan biaya produksi sebesar
Rp Rp. 33.698.550.012 dengan total penjualan sebesar Rp. 186.000.000.000
Analisis ekonomi pabrik ini menunjukkan:
a. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 152.301.000.000 dan keuntungan
setelah pajak sebesar Rp. 121.841.000.000
b. Presentase ROI sebelum pajak sebesar 13,18 % dan ROI setelah pajak
sebesar 11,25 %. Syarat ROI sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan
resiko rendah minimum adalah 11 % (Aries & Newton, 1955)
c. Nilai POT sebelum pajak adalah 1,13 tahun dan POT sesudah pajak adalah
1,37 tahun. POT sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko rendah
maksimum adalah 5 tahun (Aries & Newton, 1955).
d. BEP sebesar 50,87% dan SDP sebesar 12,13% kapasitas produksi. DCF
sebesar 49,68 %.
Berdasarkan data analisis ekonomi tersebut, maka pabrik gliserol ini layak untuk
dikaji lebih lanjut.