dc.description.abstract |
Tujuan penelitian 1) Untuk menganalisis kinerja keuangan industri semen periode
2015-2019. 2) Untuk menganalisis trend kinerja keuangan industri semen periode 2015-
2019. 3) Untuk menganalisis faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi trend
kinerja keuangan industri semen di Indonesia pada periode 2015-2019.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif yaitu analisis yang didasarkan pada perhitungan data. Untuk data yang
digunakan yaitu data skunder berupa laporan keuangan periode tahun 2015-2019
Hasil penelitian 1) dilihat dari Rasio Likuiditas (rasio lancer) PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Semen Baturaja sudah memiliki kinerja yang baik, dilihat
dari Rasio solvsbilitas (rasio utang terhadap equitas), PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk., dan PT Semen Baturaja memiliki kinerja yang baik, Rasio Aktivitas (Perputaran
Total Aset), PT Wijaya Karya Beton Tbk yang terbaik di antara ke 4 perusahaan lainnya.
Dan Rasio Profitabiltas (Rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas), PT Wijaya Karya Beton
Tbk, memiliki kinerja keuangan yang terbaik diantara 4 perusahaan lainnya. karena secara
keseluruhan rasio hasil pengembalian atas ekuitas lebih besar dari rata –rata industri
semen.
Analisis Trend, Untuk Trend Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. Holcim indonesia
tbk dan PT. Semen Indonesia setiap tahunnya meningkat, menggambarkan trend rasio
lancar perusahaan baik. dan ketiga perusahaan lainnya mengalami penurunan setiap
tahunnya. Hal ini menggambarkan perusahaan kurang baik. Untuk Trend Rasio
Solvabiltas (Debt To Equity Ratio) PT. Semen Indonesia Tbk mengalami peurunanan dan
kempat perusahaan lainnya mengalami kanaikan. Hal ini mengammbarkan perusahaan
dalam kurang baik.Untuk Trend Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over) PT. Wijaya
Karya Beton Tbk cenderung mengalami. Hal ini menggambarkan perusahaan dalam
kondisi baik. Dan PT. Holcim Indonesia Tbk, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT.
Semen Baturaja Tbk, PT. Semen Indonesia Tbk mengalami penurunan, menggambarkan
perusahaan dalam kondisi kurang baik. Untuk trend rasio profitabilitas (Return On
Equity) PT. Holcim Indonesia, PT. Wijaya Karya Beton Tbk cenderung mengalami
kenaikan rasio hasil pengembalian atas ekuitas. Hal ini menggambarkan trend rasio hasil
pengembalian atas ekuitas dalam kondosi baik baik. PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk, PT. Semen Baturaja Tbk, PT. Semen Indonesia Tbk cenderung mengalami
penurunan. Hal ini menggambarkan perusahan kurang baik.
Untuk rasio lancar sebagian perusahan mengalami jumlah aset lancar menurun
sedangkan jumlah hutang lancar meningkat karena dari tahun ke tahun mengalami
penurunan, sehingga belum memiliki kinerja keuangan yang baik, sebeb rasio lancar
berada dibawah rata-rata. Untuk rasio utang terhadap ekuitas bahwa semakin tinggi rasio
utang terhadap modal maka semakin rendah pendanaan dari perusahan. Hal ini
menggambarkan sebagian kinerja perusahan yang kurang baik karena memiliki nilai rasio
yang tinggi. Bila dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir rasio utang terhadap
ekuitas lebih besar dari rata-rata. Untuk rasio perputaran total aset bahwa 5 perusahaan
Industri semen di Indonesia memiliki kinerja keuangan yang kurang baik sebab rasio
perputaran total aset perusahan lebih kecil dari rata-rata 5 (lima) tahun terakhir. Untuk
rasio hasil pengembalian atas ekuitas bahwa 5 perusahaan Industri semen di Indonesia
periode 2015-2019 memiliki kinerja keuangan perusahan masih berada dalam kondisi
kurang baik sebab rasio hasil pengembalian atas ekuitas perusahan lebih kecil dari ratarata.
Kata K |
en_US |