Abstract:
Secara umum beton memiliki tingkat potensi yang tinggi terhadap kerosi. Beton
yang memiliki faktor air semen yang rendah dengan perawatan yang baik memiliki
permeabilitas yang rendah dimana akan mengurangi penestrasi unsur-unsur penyebab
korosi seperti oksigen (O2), Karbondioksida (CO2), Ion Sulfat (SO4-2), Air (H2O).
Semakin baik mutuh suatu beton maka permeabilitasnya semakin rendah. Jadi salah satu
cara adalah dengan mengganti agregat kasar dengan slag baja, yaitu bahan Pengganti
yang dapat kekuatan tekan beton yang tinggi dan mengurangi efek dari asam sulfat.
Beton diminati karena banyak memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan
bahan lainnya, antara lain harganya yang relative murah, mempunyai kekuatan yang
baik, bahan baku penyusun mudah didapat, tahan lama, tahan terhadap api, tidak
mengalami pembusukan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab
tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kualitas tinggi
meliputi kekuatan dan daya tahan. Jadi salah satu cara adalah dengan mengganti
agregat kasar dengan slag baja, yaitu bahan pengganti yang dapat menambah kekuatan
tekan beton yang tinggi dan mengurangi efek dari asam sulfat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kadar slag baja
sebagai pengganti agregat kasar terhadap kuat tekan beton yang di rendam dalam asam
sulfat. Komposisi campuran mengganti agregat kasar dengan slag baja yang digunakan
dalam penelitian ini dari benda uji yang digunakan adalah berbentuk kubus, mutu beton
yang direncanakan 20 Mpa dengan perendaman asam sulfat pada umur 28 hari.
Penelitian ini menguji beton dengan benda uji kubus untuk uji kuat tekan (15cm x 15cm
x 15 cm) sebanyak 15 sampel. Dari penelitian diperoleh bahwa kuat tekan beton normal
perendaman asam sulfat sebesar 20.85 Mpa dan variasi slag baja 50% perendaman air
di peroleh kuat tekan sebesar 26.70 Mpa sedangkan variasi slag baja 50% perendaman
asam sulfat di peroleh kuat tekan sebesar 21.42 Mpa dan variasi slag baja 100%
perendaman air diperoleh kuat tekan sebesar 31.58 Mpa sedangkan variasi slag baja
100% perendaman asam sulfat di peroleh kuat tekan sebesar 17.27 Mpa Sehingga dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa kuat tekan yang menggunakan slag baja dengan
perendaman air dengan kuat tekan beton rata-rata telah mencapai kuat tekan yang
direncanakan dibandingkan kuat tekan pada perendaman dalam asam sulfat mengalami
penurunan.