Abstract:
Kelurahan Lepo-Lepo yang berada di Kecamatan Baruga Kota Kendari
adalah daerah yang rawan banjir. Kelurahan yang di belah Sungai Wanggu
dengan jumlah penduduk 4.098 Jiwa/orang, terus menjadi langganan banjir setiap
tahunnya bahkan frekuensi banjir bisa dua sampai tiga kali dalam setahun dengan
ketinggian genangan bisa mencapai satu sampai dua meter dari muka tanah.
Namun demikian seringnya kejadian banjir tersebut tidak serta merta membuat
masyarakat meninggalkan tempat tinggalnya bahkan masyarakat tetap bermukim
di lokasi yang rawan akan banjir tersebut.
Penelitian untuk mengetahui karakteristik banjir yang ada di Kelurahan
Lepo-Lepo dan faktor apa saja yang menyebabkan seseorang tetap menetap di
daerah kawasan rawan bencana banjir pada Kelurahan Lepo-Lepo Kota Kendari
adalah lebih bersifat deskriptif dengan pendekatan positivistik. Dengan metode
teknik pendekatan yaitu kuantitatif kedalam metodologi sebuah penelitian tunggal.
Teknik analisis dengan metode kuantitatif pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang bersifat uraian atau
penjelasan dengan membuat tabel atau grafik, mengelompokkan serta
menganalisa data berdasarkan pada hasil jawaban kuesioner yang diperoleh.
Sedangkan teknik analisis dengan metode kualitatif menggunakan teknik
pengamatan dan wawancana dengan imforman terpilih sebagai sumber imformasi.
Hasil dari analisis dengan menggunakan uji statistik hubungan antar dua
variable (crosstab) di dapat bahwa faktor penyebab yang menentukan seseorang
tetap bermukim di Kelurahan Lepo-Lepo Kota Kendari yang rawan akan bahaya
banjir yaitu banyaknya responden yang telah bermukim cukup lama secara turuntemurun.
Selanjutnya yang menjadi alasan tetap bermukimnya responden dilokasi
rawan banjir adalah adanya kerabat yang masih berada dalam satu lokasi yang
sama dengan responden dan yang terakhir adalah jenis atau bentuk rumah yang
dimiliki responden terutama responden yang memiliki rumah berbentuk panggung
dan bertingkat tidak sama sekali berkeinginan untuk pindah.