Abstract:
Perkembangan kota Makassar saat ini sangatlah pesat, dari waktu
ke waktu banyak pembangunan yang berdiri, pasti ada banyak akses jalan
yang dibuat dan jalan tersebut dilalui oleh kendaraan, sehingga masalah
llau lintas seperti kemacetan, antrian merupakan hala yang sering terjadi .
hal tersebut umumnya terjadi pada jam-jam tertentu, yaitu pada saat orng
ingin bergerak untuk tujuan yang sama dan pada saat waktu yang
bersamaan pula yang biasa juga disebut jam puncak.
Salah satu pengaruh ketika melakukan gerakan u-turn yaitu
terhadap kecepatan kendaraan dimana kendaraan akan melambat atau
berhenti. Perlambatan ini akan mempengaruhi arus lalu lintas pada arah
yang sama. Pada kendaraan tertentu, untuk melakukan gerak u-turn tidak
biasa secara langsung melakukan perputaran dikarenakan kondisi
kendaraan yang tidak memiliki radius perputaran yang cukup, sehingga
akan menyebabkan kendaraan lain akan terganggu bahkan berhenti baik
dari arah yang sama maupun dari arah yang berlawanan yang akan
dilalui.
Hal ini disebabkan karena menigkatkan kebutuhan pergerakan lalu
lintas terutama pada jalan yang ada di makassar baik jalan nasional
maupun jalan lokal yaitu Jl.Urip sumoharjo, Jl.A.P.Pettarani, Jl. Jenderal
Sudirman, Jl. Sultan Alauddin, Jl. Bawakaraeng, Masjid Raya,
Bulusaraung, Ahmad Yani, Riburane dan Jalan Nusantara Jl.Sungai
Saddang Baru, Jl.Perintis Kemerdekaan, dan Jl.Veteran.
Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan merupakan jalan nasional yang memiliki 2 arah lalu lintas dan 4
lajur lalu lintas yang ampir setiap hari mengalami kemacetan,dan bahkan
sudah rawan kecelakaan dan juga volume lalu lintas yang relatif tinggi dari
masing-masing ruas jalan tersebut telah dilengkapi dengan median
beserta bukaan median untuk mengakomodir gerakan putar balik arah.
vii
Jalan Perintis Kemerdekaan merupakan salah satu pusat pergerakan di
Kota Makassar atau zona bisnis.
Secara visual terlihat Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar yang
hampir setiap hari mengalami kemacetan dengan satu bukaan median tak
bersinyal. Berdasarkan observasi awal pada lokasi studi, terlihat adanya
kendaraan yang tidak dapat melakukan gerakan putar balik dengan
lancar, dimana kendaraan harus melakukan manuver tambahan agar
dapat menyesuaikan gerakan putar balik secara penuh. Kondisi tersebut
dapat menimbulkan gangguan keamanan dan kendaraan putar balik dan
yang lurus, untuk itu dibutuhkan penelitian untuk mengetahui dan
mengukur karakteristis