Abstract:
Perhitungan Kapasitas suatu jalan diperlukan untuk mendapatkan hasil berupa
kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau volume lalu lintas yang ideal dalam
satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati potongan
jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam), atau dengan mempertimbangan berbagai jenis
kendaraan yang melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan
kendaraan dalam perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan mobil
penumpang per jam atau (smp)/jam.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan model pendekatan lalu lintas melalui model
Linier Greenshields, Greenberg dan Underwood memberikan pedoman – pedoman untuk
mendapatkan Kapasitas dari suatu ruas jalan.
Dari hasil penelitian di Jalan Hertasning – Jalan Yasin limpo model Linier
Greenshields mendapatkan kapasitas di titik I Jl. Aroepala – Pettarani = 956 smp /
jam dan untuk Jl. Pettarani – Aroepala = 766 smp / Jam. Untuk di titik II Jl. Tun. Abd.
Razak – Letjen Hertasning = 708 smp / jam dan untuk Jl. Letjen Hertasning –Tun
Abd Razak = 584 smp / jam. Dan untuk titik III Jl. Yasin Limpo = 551 smp / jam,
model Greenberg mendapatkan kapasitas/volume maksimum = di titik I Jl. Aroepala –
Pettarani = 3007 smp / jam dan untuk Jl Pettarani – Aroepala = 2961 smp / Jam.
Untuk di titik II Jl. Tun. Abd. Razak – Letjen Hertasning = 3128 smp / jam dan untuk
Jl. Letjen Hertasning –Tun Abd Razak = 3051 smp / jam. Dan untuk titti III Jl. Yasin
Limpo = 2380 smp / jam. dan model Underwood mendapatkan kapasitas/volume
maksimum di titik I Jl. Aroepala – Pettarani = 1127 smp / jam dan untuk Jl Pettarani –
Aroepala = 834 smp / Jam. Untuk di titik II Jl. Tun. Abd. Razak – Letjen Hertasning =
928 smp / jam dan untuk Jl. Letjen Hertasning –Tun Abd Razak = 678 smp / jam.
Dan untuk titti III Jl. HM. Yasin Limpo = 627 smp / jam, sedangkan dengan
menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI – 1997 mendapatkan
nilai Kapasitas pada titik I sebesar = 3195 dan 3296 smp / jam, Dan titik II sebesar =
3430 smp/jam, dan titik III = 2419 smp/jam. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan
antara perhitungan Kapasitas Jalan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan
Indonesi (MKJI – 1997) dengan Pemodelan Linier Greenshields, Model Greenberg dan
Model Underwood. Ini disebabkan latar belakang pemodel yang digunakan banyak yang
berasal dari penelitian jalan – jalan di luar negeri sedangkan untuk Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI – 1997) menggunakan penelitiannya menggunakan karateristik
jalan yang ada di Indonesia