Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kemitraan UNFPA dan
Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah sebagai NGO
yang bergerak dalam bidang gender mampu mengatasi permasalahan kekerasan
berbasis gender pasca bencana alam di Palu. Jenis kekerasan gender pasca
bencana alam di Palu seperti, kekerasan seksual (pemerkosaan, penganiayaan
seksual, eksploitasi seksual, dan pemaksaan prostitusi), kekerasan domestik,
pemaksaan dan perkawinan anak, serta human trafficking ini pun menghantui
kaum perempuan. Mengingat fenomena kekerasan berbasis gender pasca
bencana alam merupakan masalah yang serius karena dapat mengancam
kualitas hidup bagi setiap individu yang mengalaminya
Banyaknya kasus kekerasan berbasis gender pasca bencana di Palu
membuat pemerintah sangat memerlukan bantuan kemanusian NGO yang
bergerak di bidang gender seperti UNFPA dan Kelompok Perjuangan
Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KPKPST). Terdapat beberapa
program-program yang disusun oleh UNFPA salah satunya seperti tenda ramah
perempuan didirikan di 12 titik tersebar dibeberapa daerah yang berfungsi
sebagai tempat edukasi dan konseling bagi perempuan yang mengalami
kekerasan berbasis gender.