Abstract:
“Dangke” (sejenis keju) yang terbuat dari susu kerbau atau susu sapi merupakan salah satu
jenis usaha yang berkembang di Kabupaten Enrekang, khususnya di Kecamatan Cendana Desa
Cendana. Dalam proses pembuatannya menggunakan susu kerbau atau susu sapi ditambahkan
dengan enzim papain, usaha tersebut sudah lama dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun
temurun sebab masyarakat pada umumnya memiliki sapi perah.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat,
sehingga masyarakat di Desa Cendana melakukan diversifikasi produk dari membuat dangke menjadi
kripik dangke. Hal itu dilakukan oleh karena jika susu kerbau atau susu sapi hanya dibuat dangke
maka pendapatan mereka terbatas, selain itu penggunaan susu sapi atau susu kerbau lebih banyak
dibutuhkan, rata-rata 1 buah dangke dibuat dari 1,25-1,5 liter susu segar. Harga jual dangke saat ini
hanya Rp 15.000-20.000/biji, sementara kripik dangke mencapai Rp 30 ribu/kilogram, kemudian
untuk menghasilkan 1 kilogram kripik susu, hanya setara dengan setengah biji dangke. Hal inilah
yang mendorong kelompok usaha pembuat dangke menambah usahanya, yakni membuat kripik
dangke.
Lokasi pengabdian di Desa Cendana terdapat kelompok industri rumah tangga membuat dangke
dan kripik dangke lalu di jual di warung-warung pinggir jalan. Mereka memproduksi kripik dangke
bersama anggota keluarganya dengan peralatan seadanya dan umumnya dibuat jika ada permintaan
disebabkan karena belum banyak yang mengetahui keberadaan produk kripik dangke tersebut apalagi
kemasannya masih tradisional dalam artian kemasan plastik polos tanpa label. Atas adanya
permasalahan tersebut, sehingga perlu adanya pendampingan dan pemberian wawasan pengetahuan
manajemen produksi dan pemasaran, sehingga diharapkan ke depan masyarakat dapat
menumbuhkembangkan usahanya serta dapat dikenal secara luas, tidak hanya pada wilayah
Kabupaten Enrekang, akan tetapi di provinsi-provinsi lain di Sulawesi Selatan bahkan di luar
Sulawesi Selatan.
Hasil pelaksanaan kegiatan IbM, kelompok usaha kripik dangke sudah berkembang sebab
sudah memiliki label kemasan, pendampingan pada proses produksi, kemasan dan memberi solusi
perluasan pemasaran, melaksanakan pelatihan tentang produksi, pemasaran dan kewirausahaan, telah
terdaftar pada Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, sehingga sudah banyak yang kenal
sebagai akibat pembuatan brosur, dan keuntungan yang diperoleh lebih meningkat.