DSpace Repository

Iptek Bagi Masyarakat Sebagai Peluang Usaha Kripik Dangke Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Di Desa Cendana Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

Show simple item record

dc.contributor.author Hasan, Yulia A.
dc.date.accessioned 2021-10-12T07:19:17Z
dc.date.available 2021-10-12T07:19:17Z
dc.date.issued 2016-09
dc.identifier.issn 2477-4979
dc.identifier.uri http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/436
dc.description.abstract “Dangke” (sejenis keju) yang terbuat dari susu kerbau atau susu sapi merupakan salah satu jenis usaha yang berkembang di Kabupaten Enrekang, khususnya di Kecamatan Cendana Desa Cendana. Dalam proses pembuatannya menggunakan susu kerbau atau susu sapi ditambahkan dengan enzim papain, usaha tersebut sudah lama dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun temurun sebab masyarakat pada umumnya memiliki sapi perah. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, sehingga masyarakat di Desa Cendana melakukan diversifikasi produk dari membuat dangke menjadi kripik dangke. Hal itu dilakukan oleh karena jika susu kerbau atau susu sapi hanya dibuat dangke maka pendapatan mereka terbatas, selain itu penggunaan susu sapi atau susu kerbau lebih banyak dibutuhkan, rata-rata 1 buah dangke dibuat dari 1,25-1,5 liter susu segar. Harga jual dangke saat ini hanya Rp 15.000-20.000/biji, sementara kripik dangke mencapai Rp 30 ribu/kilogram, kemudian untuk menghasilkan 1 kilogram kripik susu, hanya setara dengan setengah biji dangke. Hal inilah yang mendorong kelompok usaha pembuat dangke menambah usahanya, yakni membuat kripik dangke. Lokasi pengabdian di Desa Cendana terdapat kelompok industri rumah tangga membuat dangke dan kripik dangke lalu di jual di warung-warung pinggir jalan. Mereka memproduksi kripik dangke bersama anggota keluarganya dengan peralatan seadanya dan umumnya dibuat jika ada permintaan disebabkan karena belum banyak yang mengetahui keberadaan produk kripik dangke tersebut apalagi kemasannya masih tradisional dalam artian kemasan plastik polos tanpa label. Atas adanya permasalahan tersebut, sehingga perlu adanya pendampingan dan pemberian wawasan pengetahuan manajemen produksi dan pemasaran, sehingga diharapkan ke depan masyarakat dapat menumbuhkembangkan usahanya serta dapat dikenal secara luas, tidak hanya pada wilayah Kabupaten Enrekang, akan tetapi di provinsi-provinsi lain di Sulawesi Selatan bahkan di luar Sulawesi Selatan. Hasil pelaksanaan kegiatan IbM, kelompok usaha kripik dangke sudah berkembang sebab sudah memiliki label kemasan, pendampingan pada proses produksi, kemasan dan memberi solusi perluasan pemasaran, melaksanakan pelatihan tentang produksi, pemasaran dan kewirausahaan, telah terdaftar pada Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, sehingga sudah banyak yang kenal sebagai akibat pembuatan brosur, dan keuntungan yang diperoleh lebih meningkat. en_US
dc.publisher LPPM Universitas Bosowa Makassar en_US
dc.subject Usaha Kripik Dangke en_US
dc.subject Teknologi Produksi dan Pemasaran en_US
dc.title Iptek Bagi Masyarakat Sebagai Peluang Usaha Kripik Dangke Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Di Desa Cendana Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang en_US
dc.title.alternative Prosiding SINDHAR II en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Prosiding
    Publikasi artikel ilmiah yang merupakan hasil penelitian dosen/peneliti yang melewati proses seminar akademis atau konferensi.

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account