Abstract:
Pemanfaatan material geosynthetics sebagai bahan perkuatan tanah, terutama untuk peningkatan
daya dukung dan kuat geser tanah sudah cukup akrab dalam praktik berbagai jenis konstruksi.
Pemilihan jenis material geosynthetics sangat tergantung pada peruntukan tindakan perkuatan tanah
yang dilakukan. Penerapan Geocomposite adalah suatu metode penggabungan beberapa jenis
material geosynthetics untuk penyusun suatu system perkuatan, sehingga akan dihasilkan suatu
struktur konstruksi yang lebih efektif (kuat dan efisien). Komposisi perkuatan geocomposite bisa
terdiri atas beberapa alternatif; (1) gabungan antara material geotextile dengan geogrid, (2) gabungan
antara geotextile dengan geogrid dan geomembrane, (3) gabungan antara geobag dengan geotextile
dan geogrid, (4) gabungan antara geogrid dengan geomembrane. Penggabungan bahan-bahan
geosynthetics tersebut, masing-masing akan menghasilkan aksi composite yang akan memenuhi
kebutuhan perkuatan tanah yang direncanakan, dengan masing-masing material dasarnya akan
memberikan kontribusi sesuai spesifikasinya. Dalam penanggulangan longsoran yang terjadi pada
lereng, pemilihan komposisi geocompositenya harus disesuaikan dengan kareakteristik dan tipe
keruntuhan lereng yang terjadi. Pada penanggunagan keruntuhan lereng yang terjadi di ruas jalan
Labuan – Maligano di Pulau Buton, dengan tipe longsoran rotasi dangkal (shallow rotation) dengan
tinggi lereng yang melebihi 5,00 m, penerapan Geocomposite dengan komposisi Geobag, Geogrid
dan Geotextile cukup efektif