KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 MAKASSAR

Abstract

Penelitian ini adalah Penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan kebiasaan membaca siswa dengan kemampuan berpidato siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Makassar. Data penelitian ini, yaitu data angket dan tes berpidato yang di analisis dengan teknik deskritif. Populasi penelitian ini berjumlah 585 siswa yang terbagi dalam 15 kelas. Sampel peneltian yaitu 50 siswa yang ditentukan dengan teknik random sampling. Variabel penelitian, yaitu Kebiasaan membaca sebagai variabel bebas dan kemampuan berpidato sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes berpidato, angket yang digunakan terdiri dari 10 nomor dan teks pidato disiapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada korelasi antara Kebiasaan membaca siswa dengan kemampuan berpidato siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Makassar. Hal ini dibuktikan dari hasil pengelolan data yang menunjukan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel (produc moment). Ketentuan bila r hitung lebih kecil daripada r tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Tapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. Ternyata r hitung (0,338) lebih besar dari r tabel (0,288). Dengan demikian koefisien korelasi 0,338 itu signifikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya korelasi pada taraf koefisien sedang antara kebiasaan membaca dengan kemampuan berpidato. Berdasarkan hasil penelitian ini, Diajukan saran sebagai berikut: (1) Hendaknya siswa memiliki kebiasaan membaca kebiasaan yang tinggi. Agar kemampuan berpidato dapat tercapai. (2) Hendaknya guru dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa dengan menambah jam wajib kunjungan keperpustakaan. (3) Hendaknya pihak sekolah mendukung usaha tersebut dengan memperhatikan fasilitas yang dapat menunjang, seperti menambah jumlah koleksi buku di perpustakaan. Hal ini penting dilakuakan agar dapat memicu semangat dan motivasi siswa untuk membaca. (4) Hendaknya orang tua dapat memberikan contoh kepada anak dalam hal kebiasaan membaca agar dapat membentuk budaya baca.