Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran
daring berbasis bichronous pada SD Swasta di Kota Makassar. Penelitian ini
menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, and Product) untuk
mengevaluasi pembelajaran daring berbasis bichronous yang telah berlangsung.
Data di dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, angket, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif. Analisis deskriptif tersebut meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memberikan beberapa
rekomendasi terkait pelaksanaan pembelajaran daring, yang dapat digunakan oleh
SD Pundarika dan SD Zion GKKA-UP Makassar untuk pertumbuhan di dunia
pendidikan.
Melalui penelitian ini diperoleh bahwa pembelajaran daring berbasis
bichronous dalam konteks merdeka belajar pada masa pandemi di SD Swasta
Kota Makassar adalah suatu langkah yang diambil dengan mengacu pada SE No.
36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari
Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Secara konteks, SD Pundarika dinilai memiliki kesiapan yang lebih untuk
melaksanakan pembelajaran daring dibandingkan dengan SD Zion GKKA-UP
Makassar karena SD Pundarika telah lebih dahulu mempelajari tentang
pembelajaran digital. Ada empat kategori yang perlu disiapkan untuk
pembelajaran daring berbasis bichronous, yaitu (1) sumber daya manusia; (2)
sarana dan prasarana; (3) dukungan yayasan dan pemerintah; dan (4) kerja sama
orang tua, kedua sekolah membangun kerja sama yang baik antara orang tua dan
guru di masa pandemi. Proses pembelajaran daring berbasis bichronous dalam
konteks merdeka belajar pada masa pandemi di SD Swasta Kota Makassar dapat
berlangsung dengan baik karena ada kerja sama yang baik antara guru, orang tua,
dan siswa. Namun, ada beberapa orang tua yang mengalami hambatan karena
anak tidak memiliki fasilitas sehingga ketinggalan dalam proses pembelajaran.
Kedua sekolah menggunakan Google Classroom sebagai learning management
system untuk melaksanakan bichronous dengan maksimal. Kegiatan belajar
mengajar dirancang dengan merdeka dan merujuk pada kompetensi dasar yang
esensial. Hasil/output pembelajaran daring berbasis bichronous pada masa
pandemi di SD Swasta Kota Makassar untuk kognitif dan keterampilan dinilai
cukup memuaskan. Namun, guru sulit melihat output berupa sikap/budi pekerti
siswa di masa pandemi. Selain itu, ditemukan suatu perbandingan terbalik antara
hasil belajar siswa secara kognitif/psikomotor dengan perasaan siswa. Hasil
belajar siswa menunjukkan capaian di atas KKM, namun 52% siswa
menyampaikan bahwa selama pembelajaran daring perasaan mereka adalah biasa
saja terhadap model ini dan mereka lebih senang untuk bertemu secara langsung.