STRATEGI UNICEF MELALUI PROGRAM MALNUTRISI ANAK DI ETHIOPIA

Abstract

Ethiopia adalah negara merdeka tertua di Afrika, dan tiga warna utama bendera Ethiopia telah banyak diadopsi oleh negara-negara Afrika lainnya dikarenakan Ethiopia merupakan satu-satunya negara di Afrika yang tidak pernah dijajah. Malnutrisi merupakan kondisi dimana tubuh seseorang mengalami ketidakseimbangan baik itu kelebihan atau kekurangan nutrisi, dapat menyerang siapa saja di usia berapa pun, namun kebanyakan didapati dikalangan anak – anak. Dan ini menjadi masalah yang cukup penting di berbagai negara, baik negara miskin maupun negara berkembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik literature review untuk mengumpulkan data, melalui buku maupun sumber lain seperti jurnal, internet maupun media informasi lainnya. Konsep yang digunakan adalah Organisasi Internasional dimana konsep ini digunakan oleh banyak negara untuk saling bekerja sama. Masing-masing negara mengirim perwakilan untuk saling bertemu, negosiasi dan mengutarakan pendapat. Organisasi ini sendiri diciptakan karena adanya kesamaan nasib, kebutuhan bersama dan beberapa faktor lainnya demi mewujudkan kesejahteraan bersama antar negara. Majelis Umum PBB memutuskan untuk menyetujui pembentukan UNICEF tepat pada 11 Desember 1946. Organisasi ini muncul sebagai respons atas Perang Dunia II yang berdampak pada krisis pangan dan medis. Prevalensi stunting mengalami penurunan jauh dari 58% pada tahun 2000 menjadi 38% pada tahun 2016, sebuah penurunan rata-rata lebih dari 1 poin persentase per tahun. Di sisi lain, prevalensi wasting sedikit berubah selama periode waktu yang sama, dengan tingkat wasting 10% pada saat Ethiopia Demographic and Health Survey (EDHS) 2016, yang adalah tingkat yang sama seperti pada tahun 2011. Prevalensi underweight secara konsisten menurun dari 41% menjadi 24% selama periode 16 tahun.