dc.description.abstract |
Permasalahan pengelolaan persampahan menjadi sangat serius di perkotaan akibat kompleksnya
permasalahan yang dihadapi dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga pengelolaan
persampahan sering diprioritaskan penanganannya di daerah perkotaan. Kondisi Kota Makassar
saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, pembangunan fasilitas, prasarana dan
sarana serta infrastruktur kota yang menjadikan Kota Makassar sebagai pintu gerbang kawasan
timur Indonesia. Melihat perkembangan tersebut maka Kota Makassar memerlukan prioritas
pelayanan sampah yang sama dengan kota kota lainnya. Kelurahan Wajo Baru merupakan
salah satu wilayah di Kecamatan Bontoala Kota Makassar yang terdiri dari 10 (sepuluh) RW
dan 42 RT. Bagian-bagian wilayah Kecamatan Bontoala yang termasuk didalamnya Kelurahan
Wajo Baru ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar sebagian kawasan
pusat kota, kawasan permukiman, dan kawasan perdagangan. Kondisi persampahan di
Kelurahan Wajo Baru, menunjukkan bahwa kondisi ketersediaan prasarana sampah (kontainer)
belum tersedia sehingga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Metodologi
pelaksanaan program ini adalah berbasis masyarakat. Program perencanaan berbasis masyarakat
ini sesuai dengan paradigm fenomenologi, yaitu perencanaan dengan mengutamakan kondisi
empiris sebagai dasar perencanaan. Hasil pengembangan persampahan di Kelurahan Wajo Baru
diarahkan dengan konsep pengolahan sampah terpadu yaitu pemilahan sampah organik dan
anorganik yang dapat bernilai produktif. Sampah organik dilakukan pengolahan melalui sistem
pengolahan teknologi komposter dan manual komposter rumah tangga. Untuk mendukung hal
tersebut, setiap bangungan dilengkapi dua tempat pembuangan sampah untuk memisahkan
sampah organik dan anorganik dan penyediaan sarana tempat sampah. Sampah organik diolah
di mesin pencacah sampah kemudian di olah dalam komposter sampah sehingga bisa di
gunakan untuk pupuk, sedangkan sampah anorganik dikumpulkan dalam tempat sampah lalu
diangkut ke tempat pengolahan sampah untuk dilakukan pemilahan. Sampah yang bernilai
produktif di tempatkan di bank sampah yang dapat dijual atau didaur ulang menjadi kerajinan
sedangkan sampah yang tidak bernilai produktif dilakukan dengan sistem komposter sampah. |
en_US |