dc.description.abstract |
Healing Environment merupakan suatu konsep perancangan yang menjadikan lingkungan sebagai
fokus utama pada sebuah desain arsitektur. Sebab salah satu faktor berpengaruh pada proses
penyembuhan manusia adalah faktor lingkungan. Hal ini terungkap pada buku Health and Human
Behaviour yang meyatakan bahwa faktor lingkungan memiliki peran sebesar 40%, faktor genetik 20%,
faktor medis 10%, dan faktor lainnya sebesar 30%. Faktor lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan alami dan lingkungan buatan. Dalam dunia arsitektur lingkungan buatan dapat meliputi
ruang, bangunan, hingga kota. Melihat besarnya peran lingkungan pada proses penyembuhan maka
suatu fasilitas kesehatan harus mendapatkan perhatian besar dalam perancangannnya. Seseorang
yang menderita suatu penyakit khususnya kanker akan sering menghabiskan waktunya untuk
menjalani berbagai terapi medis untuk menghambat penyebaran penyakitnya. Sehingga tempat
pasien yang akan menjalani terapi dan perawatan medis perlu dirancang sebaik mungkin dengan
menciptakan lingkungan buatan yang dapat membantu pasien dalam menjalani setiap pengobatan.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang merupakan gambaran atas fenomena yang
terjadi suatu objek penelitian pada saat sekarang yang didasarkan pada fakta-fakta yang tampak. Pola
pengembangan dalam mendukung metode tersebut adalah dengan melakukan beberapa tahapan
analisis yang disertai dengan studi literatur yang mendukung teori. Analisis ini menggunakan analisis
secara kualitatif.
Konsep Healing Environment yang diterapkan pada desain bangunan Cancer Care and Research
Center diwujudkan dengan menghadirkan elemen-elemen alam, penerapan warna, dan pembuatan
healing garden pada setiap lantai yang diharapkan mampu mengurangi beban pikiran dan membuat
pasien dan pengguna bangunan lebih rileks dalam menjalani perawatan. Dengan diterapkannya
konsep healing environment, diharapkan bukan hanya penyembuhan secara medis melainkan secara
psikologis yang didapatkan oleh penderita kanke |
en_US |