Abstract:
Keberhasilan Sulawesi Selatan menjadi lumbung pangan Nasional tidak terlepas dari
peran ikatan Patronase dari era feodalis hingga era modernisasi pertanian hingga kini.
Penelitian ini ingin mengetahui secara mendalam pola ikatan patronase yang mewarnai
sejarah panjang pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan.Dengan pendekatan kuaitatif dan metode etnograsi dijelaskan bahwa telah terjadi pergeseran arah bentuk patronase setelah kepentingan sosial ekonomi petani terserap modernisasi. Pergeseran dengan cara memperlihatkan bahwa melemahnya ikatan patronase antar patron dan klien di Sidrap dan Jeneponto, karena arah hirarki vertikal yang mengikat patron dan klien di kegiatan usaha tani masih berpola konvensional (umumnya penguasaan sarana ekonomi masih dipegang kerabat patron dan masih eksisnya pola feodalis), kondisi ini hanya
mengarahkan hirarki lebih berorientasi ke tindakan eksploitasi (timpangnya pembagian
hasil kerja dan klien hanya dijadikan alat kekuasaannya) ketimbang intens dalam memberi perlindungan.