Abstract:
Pemberdayaan pedagang asongan merupakan langkah nyata untuk mengembangkan potensi agar terwujud kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Diperlukan langkah nyata untuk dapat mengatasi resiko pekerjaan karena melakukan aktifitas di tempat yang rawan keselamatan kerja, pelecehan dan krimina. Fakta yang dijelaskan dalam tulisan tersebut merupakan konstruksi sosial pedagang kaki lima yang mencari nafkah di kota Parepare. Fokus analisis : alasan memilih Parepare sebagai tempat mencari nafkah, laki-laki dan perempuan dan upaya mewujudkan harapan ekonomi melalui narasi sosial. Lokasi penelitian di kota Parepare. Fokus penelitian adalah pedagang di pelabuhan Parepare. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling. Jumlah informan menurut cara snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pedagang kaki lima memilih pelabuhan Parepare untuk mencari nafkah karena selalu ramaipengunjung sehingga ada kemungkinan memperoleh penghasilan lebih besar di banding ditempat lain; 2) Narasi hubungan sosial yang diharapkan mewujudkan tujuan ekonomi adalah kepantasan berperilaku, sopan berpenampilan, santun bertutur, jujur berdagang, mengedepankan keutuhan dan keselarasan, serta kerjasama menurut sistem bagi
hasil; 3) Peraturan kerja yang mempertimbangkan kesetaraan gender supaya laki-laki dan perempuan diberi kesempatan yang sama berdagang di pelabuhan Parepare.