Abstract:
Terbentuknya ikatan vertikal dan horizontal tidak terlepas dari akses para penghubung yang
berperan sebagai broker di kedua jaringan patronase di pedesaan Sulawesi Selatan. Perbedaan
posisi patron dan posisi broker terbedakan oleh distribusi sumber daya (patron penyedia sumber
daya dan broker sebagai penyalurnya), sedangkan posisi broker dengan klien terbedakan oleh nilai
konsumsi sumber daya (broker menyalurkan sumber daya yang bukan miliknya dan klien
menerima sumber daya tersebut). Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus ditemukan
bahwa keberadaan broker sebagai salah seorang patron di ikatan vertikal ini dapat dikaitkan dengan
fenomena pasang surutnya tiga masalah ketimpangan sosial di tiga wilayah (kemiskinan,
pengangguran, dan konflik), di balik ketiga kasus tersebut. Sedangkan peran broker sebagai
perantara dengan patronhanya meladeni kelompok atas masyarakatnya yang minoritas dan
berkecukupan dalam hidup, di sisi lain kebrokerannya tidak menyentuh golongan bawah yang
jumlahnya mendominasi penduduk, serta sangat membutuhkan uluran penanganan di sektor
pekerjaan dan pendidikan.