dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Kebijakan Angkutan Umum BRT
Mamminasata di Kota Makassar dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat efektivitas
Angkutan Umum BRT Mamminasata di Kota Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
dengan mengambil data pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan dan Perum Damri
Makassar melalui dua metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data, yaitu metode
kepustakaan dan metode penelitian lapangan dengan melakukan wawancara. Hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa efektivitas Angkutan Umum BRT Mamminasata di Kota Makassar ditinjau
dari dua teori, yaitu teori pengembangan kelembagaan (Esman dan Uphoff 1984) dan teori sikap
pelaksana (Gerungan 2000). Pada teori pertama peneliti menemukan bahwa BRT Mamminasata
belum memiliki lembaga khusus untuk memberikan pelayanan penuh kepada BRT Mamminasata,
sedangkan lembaga UPT Transportasi Mamminasata hanya sebatas mengawasi operasional BRT
Mamminasata. Sosialisasi yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel itu memberikan
informasi pada saat peluncurannya tahun 2014 dengan Tribun Timur dan Berita Satu. Indikator
teoritis kedua, peneliti menemukan bahwa Unit Transportasi Mamminasata telah mengevaluasi
pengadaan institusi yang khusus menangani BRT Mamminasata. Hasil penelitian lainnya adalah
BTS Makassar sebagai wujud dari hasil evaluasi BRT Mamminasata. Teori kedua menjadi fokus
penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sikap aktor pelaksana dilihat dari komponen
kognitif yaitu Standar Operasional Prosedur dari Dinas Perhubungan yang berisi Time Table yang
mengatur jadwal jalan dan halte di setiap halte, sedangkan Standar Operasional Prosedur yang
dimiliki Perum Damri Makassar, digunakan oleh aktor pelaksana. Untuk memberikan pelayanan
kepada penumpang BRT Mamminasata, berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi,
seluruh SOP telah dilaksanakan dengan baik. Adapun hasil kajian pada indikator kedua yaitu
komponen sikap konatif, peneliti menemukan bahwa, masyarakat menanggapi BRT Mamminasata
melalui apa yang mereka lihat di jalan dan bukan dari sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas
Perhungan melalui media massa, tingkat kepuasan masyarakat pengguna BRT Mamminasata cukup
memuaskan. , hal ini berdasarkan hasil dokumentasi survey yang diadakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Sulawesi Selatan, hasil observasi dan wawancara juga didapatkan bahwa masyarakat puas
dengan pelayanan dan fasilitas yang mereka dapatkan di dalam bus. Kendalanya adalah jarak halte
dari pemukiman masyarakat |
en_US |