Abstract:
Keterampilan menyimak berita merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII. Keterampilan
menyimak tidak didapatkan secara alamiah, melainkan dengan cara
latihan yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang. Penggunaan
metode dan media pembelajaran yang tepat merupakan hal yang harus
diperhatikan oleh guru agar tujuan pembelajaran menyimak berita dapat
tercapai. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada
keterampilan menyimak berita siswa kelas VIII-10 SMP Negeri 17
Makassar masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain dari faktor siswa dan faktor guru. Faktor dari siswa yaitu (1)
siswa sering kali meremehkan pembelajaran menyimak, khususnya
menyimak berita; (2) suasana kelas kurang kondusif; dan (3) siswa
kesulitan untuk menemukan pokok-pokok berita. Sedangkan dari faktor
guru yaitu penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat dan
kurang bervariasi. Sebagai upaya memperbaiki kondisi tersebut, maka
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Media
Audio dalam pembelajaran menyimak berita siswa kelas VIII-10 SMP
Negeri 17 Makassar.
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyimak berita siswa
kelas VIII-10 SMP Negeri 17 Makassar. Pengumpulan data pada tahap
siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Instrumen
nontes berupa pedoman observasi, jurnal, dan dokumentasi. Analisis data
tes dilakukan secara kuantitatif, sedangkan data nontes dilakukan secara
kualitatif. Proses pembelajaran menyimak berita menggunakan media
audio berjalan dengan lancar dan kondusif. Hasil tes siklus I siswa
mengalami peningkatan yaitu dari 59,84 menjadi 66,87. Pada siklus II nilai
rata-rata sebesar 79,22 terjadi peningkatan sebesar 18,47% dari siklus I
yaitu dari 66,87 menjadi 79,22. Adapun perilaku belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran mengalami perubahan ke arah yang positif.
Perubahan perilaku belajar tersebut dapat dibuktikan dengan siswa yang
menunjukan keantusiasan yang lebih baik selama proses pembelajaran
dari siklus I ke siklus II. Siswa awalnya kurang serius dalam pembelajaran
menyimak berita, akhirnya menjadi serius dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran menyimak berita.