Abstract:
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kelainan struktur atau fungsi
ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan memiliki GFR ≤60
Ml/menit/1,73 m2 baik ginjal rusak maupun tidak. Terdapat beberapa
faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya penyakit gagal ginjal
kronik ini. Faktor risiko tersebut dibagi menjadi faktor risiko yang dapat
diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah1
. Tujuan penelitian
untuk mengetahui faktor-faktor yang ada hubungannya dengan gagal
ginjal kronik yang mendapat tindakan hemodialisa di Unit Hemodialisa
RSUD Labuang Baji Makassar berdasarkan (1) klasifikasi (2) usia (3)
jenis kelamin (4) riwayat hipertensi (5) riwayat status gizi (6) riwayat
diabetes melitus (7) riwayat polycystic kidney disease. Penelitian ini
dilakukan terhadap 100 orang penderita gagal ginjal kronik yang dirawat
jalan di Bagian Unit Hemodialisa dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD
Labuang Baji Makassar Periode 2020 sampai dengan 2023. Penelitian
ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan
penelitian case control menggunakan data sekunder berupa catatan
medis penderita gagal ginjal kronik yang dirawat jalan di Bagian Unit
Hemodialisa dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Labuang Baji
Makassar. Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi penderita gagal ginjal kronik
yang dirawat jalan di RSUD Labuang Baji Makassar Periode 2020
sampai dengan 2023 yaitu : (1) Klasifikasi gagal ginjal kronik stadium 5
yang memerlukan tindakan hemodialisa sebanyak (60%), (2) Terbanyak
pada kelompok usia berisiko (74 %), (3) Lebih banyak pada laki-laki
(54%) daripada perempuan (46%),
ix
(4) Lebih banyak riwayat hipertensi berisiko (66,7%) dibandingkan
riwayat hipertensi tidak berisiko (36,4%) dengan p-value 0,021, (5) Lebih
banyak ada riwayat status gizi obesitas (88,5%) dibandingkan tidak ada
riwayat status gizi obesitas (29,2%) dengan p-value 0,000, (6) Lebih
banyak ada riwayat diabetes mellitus (76,2%) dibandingkan tidak ada
riwayat diabetes mellitus (32,4%) dengan p-value 0,000, (7) Lebih
banyak ada riwayat polycystic kidney disease (69,8%) dibandingkan
tidak ada riwayat polycystic kidney disease(43,2%) dengan p-value
0,016. Kesimpulan penelitian bahwa penderita gagal ginjal kronik
stadium 5 dengan tindakan hemodialisa cukup banyak , kelompok usia
berisiko pada usia 41-60 tahun, laki-laki, riwayat hipertensi, riwayat
status gizi, riwayat diabetes mellitus, dan riwayat polycystic kidney
disease ada hubungannya dengan terjadi gagal ginjal kronik yang
mendapatkan tindakan hemodialisa.