DSpace Repository

FAKTOR-FAKTOR YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN TERJADINYA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENDAPAT TINDAKAN HEMODIALISA DI UNIT HEMODIALISA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Show simple item record

dc.contributor.author PUTRI, ADELLA VERADITA
dc.date.accessioned 2023-10-06T02:47:06Z
dc.date.available 2023-10-06T02:47:06Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other 4519111029
dc.identifier.uri http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6866
dc.description.abstract Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan memiliki GFR ≤60 Ml/menit/1,73 m2 baik ginjal rusak maupun tidak. Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya penyakit gagal ginjal kronik ini. Faktor risiko tersebut dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah1 . Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang ada hubungannya dengan gagal ginjal kronik yang mendapat tindakan hemodialisa di Unit Hemodialisa RSUD Labuang Baji Makassar berdasarkan (1) klasifikasi (2) usia (3) jenis kelamin (4) riwayat hipertensi (5) riwayat status gizi (6) riwayat diabetes melitus (7) riwayat polycystic kidney disease. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang penderita gagal ginjal kronik yang dirawat jalan di Bagian Unit Hemodialisa dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Labuang Baji Makassar Periode 2020 sampai dengan 2023. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian case control menggunakan data sekunder berupa catatan medis penderita gagal ginjal kronik yang dirawat jalan di Bagian Unit Hemodialisa dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Labuang Baji Makassar. Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi penderita gagal ginjal kronik yang dirawat jalan di RSUD Labuang Baji Makassar Periode 2020 sampai dengan 2023 yaitu : (1) Klasifikasi gagal ginjal kronik stadium 5 yang memerlukan tindakan hemodialisa sebanyak (60%), (2) Terbanyak pada kelompok usia berisiko (74 %), (3) Lebih banyak pada laki-laki (54%) daripada perempuan (46%), ix (4) Lebih banyak riwayat hipertensi berisiko (66,7%) dibandingkan riwayat hipertensi tidak berisiko (36,4%) dengan p-value 0,021, (5) Lebih banyak ada riwayat status gizi obesitas (88,5%) dibandingkan tidak ada riwayat status gizi obesitas (29,2%) dengan p-value 0,000, (6) Lebih banyak ada riwayat diabetes mellitus (76,2%) dibandingkan tidak ada riwayat diabetes mellitus (32,4%) dengan p-value 0,000, (7) Lebih banyak ada riwayat polycystic kidney disease (69,8%) dibandingkan tidak ada riwayat polycystic kidney disease(43,2%) dengan p-value 0,016. Kesimpulan penelitian bahwa penderita gagal ginjal kronik stadium 5 dengan tindakan hemodialisa cukup banyak , kelompok usia berisiko pada usia 41-60 tahun, laki-laki, riwayat hipertensi, riwayat status gizi, riwayat diabetes mellitus, dan riwayat polycystic kidney disease ada hubungannya dengan terjadi gagal ginjal kronik yang mendapatkan tindakan hemodialisa. en_US
dc.publisher UNIVERSITAS BOSOWA en_US
dc.subject Gagal Ginjal Kronik en_US
dc.subject Faktor Risiko en_US
dc.subject Hemodialisa en_US
dc.title FAKTOR-FAKTOR YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN TERJADINYA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENDAPAT TINDAKAN HEMODIALISA DI UNIT HEMODIALISA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account